Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pekerja Muda Sulit Mencari Pekerjaan, Pemerintahan Baru Bisa Apa?

13 Oktober 2024   09:39 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:11 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data Badan Pusat Statistik pada Februari 2024 menunjukkan angka pengangguran Indonesia didominasi oleh usia muda dengan rentang 15-24 tahun, yaitu 16,42%. (Sumber: via.co.id).

Banyak dari mereka yang akhirnya terjebak dalam pekerjaan sementara, paruh waktu, atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka.

Mengapa Mencari Kerja Jadi Semakin Sulit?

Sebelum kita masuk ke bagaimana pemerintahan baru bisa membantu, ada baiknya kita melihat terlebih dahulu akar masalahnya.

Kenapa sih, mencari kerja jadi semakin sulit untuk anak muda saat ini? Ada beberapa faktor yang bisa menjawab pertanyaan ini.

Pertama, ketidaksesuaian antara pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan pasar. Salah satu alasan utama kenapa banyak anak muda kesulitan mendapatkan pekerjaan adalah ketidaksesuaian antara pendidikan yang mereka terima dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.

Banyak lulusan baru yang datang dengan ilmu akademik yang mumpuni, tapi kurang memiliki keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja. Perusahaan pun jadi lebih selektif dalam merekrut karyawan yang bisa "langsung kerja."

Kedua, kompetisi yang semakin ketat. Generasi muda tidak hanya bersaing dengan sesama lulusan baru, tapi juga dengan mereka yang sudah lebih dulu berpengalaman.

Ditambah lagi, era digital membuat pencarian kerja semakin global. Artinya, kandidat dari negara lain juga bisa bersaing memperebutkan posisi yang sama melalui kerja jarak jauh atau pekerjaan berbasis proyek.

Ketiga, perubahan di dunia kerja. Dunia kerja juga mengalami perubahan besar. Banyak perusahaan yang kini lebih memilih pekerja freelance atau kontrak daripada pekerja tetap, yang berarti kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan full-time dengan jaminan karir semakin terbatas.

Selain itu, beberapa sektor industri sedang dalam masa transisi, seperti sektor manufaktur yang digantikan oleh teknologi otomatisasi.

Keempat, dampak pandemi yang masih terasa. Meskipun pandemi sudah mereda, dampaknya masih sangat terasa, terutama di sektor-sektor yang sebelumnya paling terdampak seperti pariwisata, hospitality, dan hiburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun