Menurut berbagai penelitian, kereta api adalah salah satu moda transportasi yang paling efisien dalam hal konsumsi energi.
Sebuah laporan dari International Energy Agency (IEA) menunjukkan bahwa kereta api menyumbang kurang dari 2% dari total emisi karbon di sektor transportasi global, meskipun mengangkut lebih dari 8% penumpang dan 7% barang di seluruh dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa kereta api adalah salah satu moda transportasi yang paling ramah lingkungan, khususnya jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi dan pesawat terbang.
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan populasi yang besar, memiliki tantangan tersendiri dalam mengembangkan jaringan transportasi yang efisien dan berkelanjutan.
Namun, dengan peringatan HUT ke-79 KAI dan komitmen pemerintah untuk meningkatkan investasi di sektor perkeretaapian, ada peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi lebih maju dalam bidang transportasi ramah lingkungan.
Beberapa langkah yang dapat diambil oleh pemerintah untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan melalui perkeretaapian meliputi:
Pertama, investasi infrastruktur. Salah satu faktor penting untuk mencapai transportasi berkelanjutan adalah dengan meningkatkan investasi dalam infrastruktur perkeretaapian.
Pemerintah harus terus mendorong pembangunan jalur-jalur kereta api baru, memperluas jaringan kereta api antarkota, dan meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Proyek-proyek seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus menjadi awal dari rencana yang lebih besar untuk menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia dengan moda transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.
Kedua, peningkatan teknologi. Pemanfaatan teknologi modern seperti kereta api listrik, sistem kendali otomatis, dan pengelolaan energi yang lebih efisien juga menjadi kunci utama untuk meningkatkan keberlanjutan di sektor ini.
Kereta api listrik misalnya, selain lebih hemat energi, juga menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah dibandingkan kereta api diesel.