Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Senang traveling dan tertarik dengan isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Potensi Perhiasan Sisik Ikan: Peluang Bisnis Ramah Lingkungan

29 September 2024   14:33 Diperbarui: 29 September 2024   17:59 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Perhiasan dari limbah sisik ikan | Sumber: manado.tribunnews.com

Pemerintah dapat mendukung penjualan dengan menyediakan akses ke pasar yang lebih luas. Pameran produk-produk ramah lingkungan bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan perhiasan dari sisik ikan ke pasar yang lebih besar.

Keenam, penggunaan media sosial dan platform e-commerce, juga menjadi kunci untuk memperluas jangkauan produk ini ke konsumen yang lebih luas.

Dalam dunia yang semakin peduli terhadap lingkungan, produk perhiasan dari sisik ikan dapat menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang ingin membeli produk dengan dampak positif terhadap lingkungan.

Produk ini bisa dipasarkan sebagai perhiasan yang unik, ramah lingkungan, dan mendukung pemberdayaan masyarakat lokal.

Penutup

Pemanfaatan limbah sisik ikan sebagai bahan dasar perhiasan menawarkan peluang bisnis yang menarik dan berkelanjutan di Indonesia.

Tidak hanya membantu mengurangi limbah, usaha ini juga mendukung gerakan ramah lingkungan serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir.

Dengan dukungan dari pemerintah, baik dalam bentuk pelatihan, modal, teknologi, maupun akses pasar, usaha ini dapat berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan lingkungan.

Produk perhiasan dari sisik ikan memiliki potensi besar untuk dipasarkan, baik di dalam negeri maupun internasional.

Melalui promosi yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan, Indonesia dapat menjadi pionir dalam mengembangkan industri perhiasan ramah lingkungan berbasis sumber daya laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun