Pertama, fasilitasi pelatihan dan pendidikan. Salah satu hal utama yang perlu dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara mengolah sisik ikan menjadi perhiasan.
Pemerintah bisa bekerja sama dengan lembaga pendidikan atau universitas untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat pesisir. Dengan demikian, masyarakat memiliki kemampuan yang cukup untuk memproduksi perhiasan berkualitas tinggi.
Kedua, pemberian bantuan modal. Modal usaha sering kali menjadi kendala bagi masyarakat untuk memulai bisnis.
Pemerintah dapat memberikan bantuan modal atau akses kepada program kredit dengan bunga rendah kepada masyarakat yang ingin mengembangkan usaha perhiasan dari sisik ikan.
Ini akan membantu masyarakat untuk memulai bisnis dan mengembangkan usaha mereka tanpa harus khawatir dengan keterbatasan modal.
Ketiga, dukungan infrastruktur dan teknologi. Pengolahan sisik ikan memerlukan teknologi yang tepat agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Pemerintah dapat memberikan dukungan berupa infrastruktur dan teknologi, seperti mesin pengolah sisik ikan, yang dapat membantu mempercepat proses produksi dan meningkatkan efisiensi.
Keempat, penguatan pasar lokal dan ekspor. Selain membantu dari sisi produksi, pemerintah juga perlu memberikan dukungan dari sisi pemasaran. Promosi produk perhiasan dari sisik ikan bisa dilakukan melalui pameran lokal maupun internasional.
Pemerintah dapat memfasilitasi para pengusaha untuk berpartisipasi dalam pameran produk ramah lingkungan, baik di dalam maupun luar negeri.
Kelima, pemanfaatan platform digital. Selain itu, platform digital juga bisa dimanfaatkan untuk menjual produk secara lebih luas.
Pemasaran adalah salah satu aspek yang sangat krusial dalam usaha ini. Perhiasan dari sisik ikan bukan hanya produk biasa, tetapi juga menawarkan nilai tambah sebagai produk ramah lingkungan. Oleh karena itu, promosi yang tepat sangat penting untuk menarik minat konsumen.