Jadi, tunjukkan melalui tindakan sehari-hari bagaimana anda memaafkan dan menyelesaikan konflik dengan cara yang positif.
Anda tidak bisa menuntut anak untuk memaafkan orang lain, sementara anda sendiri tidak bisa memaafkan orang lain (pasangan anda) yang bersalah pada anda.
Kedua, diskusikan tentang perasaan anak. Ajak anak untuk berbicara tentang perasaan mereka ketika seseorang melakukan kesalahan padanya.
Bantu mereka memahami bahwa perasaan marah adalah hal yang normal, tetapi memaafkan adalah cara untuk merasa lebih baik.
Ketiga, ajarkan teknik pengelolaan stres. Latih anak anda dengan teknik-teknik sederhana untuk mengelola stres dan emosi mereka, seperti pernapasan dalam atau berbicara dengan seseorang yang mereka percayai.
Hal ini bisa menolong si anak untuk tidak terjebak pada perasaan stres, yang dapat menyebabkan mereka terganggu kesehatannya di kemudian hari, baik secara fisik maupun emosional.
Keempat, beri pujian dan dukungan yang cukup. Apresiasi atas usaha anak dalam memaafkan orang lain dan berikan dukungan yang cukup, ketika mereka menghadapi situasi yang sulit.
Hal ini akan memotivasi mereka untuk terus mengembangkan sikap positif dalam diri yaitu memaafkan orang yang bersalah padanya.
Kelima, gunakanlah buku atau cerita. Cara lain adalah dengan menggunakan buku atau cerita yang mengajarkan tentang nilai-nilai maaf untuk maembantu anak memahami konsep ini dengan lebih baik.
Anda bisa membaca buku cerita atau dongeng tersebut kepada anak anda sebelum mereka tidur pada malam hari. Hal ini tentu akan membekas di hati dan ingatan mereka hingga kelak mereka dewasa.
Kesimpulan
Sebagai penutup: Mengajarkan anak untuk memaafkan bukanlah proses yang instan, tidak terjadi dalam semalam, tetapi memerlukan upaya yang konsisten dan penuh perhatian dalam waktu yang lama.