Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengapa 'Maaf' Menjadi Kata yang Sulit Diucapkan oleh Anak-anak?

15 Agustus 2024   20:16 Diperbarui: 15 Agustus 2024   20:18 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski tampak sederhana, namun "maaf" adalah kata yang sulit diucapkan, tidak hanya oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Banyak alasan mengapa seseorang sulit meminta maaf, meski ia terbukti salah, salah satu alasannya adalah merasa gengsi.

Saya pernah memperhatikan dua orang bersaudara, si kakak (cowok) umurnya sekitar tiga tahun lebih, dan si adik (cewek) umurnya sekitar satu tahun lebih.

Ketika si adik tak sengaja membuat kakaknya kesal, si kakak langsung marah dan memukul si adik. Lalu, maminya memarahi si kakak dan menyuruhnya minta maaf ke si adik.

Yang terjadi adalah si kakak tidak mau mengakui kesalahannya di depan adiknya maupun maminya. Entah kenapa, kata "maaf" seolah terdengar seperti "sesuatu" yang bisa menurunkan derajatnya atau membuatnya terlihat lemah di depan adiknya maupun maminya.

Dear orangtua, mengajarkan anak untuk memaafkan orang lain yang bersalah padanya adalah salah satu nilai penting yang dapat membentuk karakter dan kesehatan emosional mereka sejak usia dini.

Meski, sering kali, sulit bagi orangtua melakukannya, kemampuan untuk memaafkan dan melepaskan dendam harus ditanamkan sejak dini kepada diri anak-anak.

Tulisan ini menekankan pentingnya anak memaafkan orang lain yang bersalah padanya sejak dini sebagai kunci untuk membentuk karakter dan emosional yang sehat. Selain itu, terdapat beberapa tips sederhana bagaimana orangtua mengajarkan anak untuk memaafkan orang lain.

Pentingnya Mengajarkan Anak untuk Memaafkan

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa mengajarkan anak untuk memaafkan sangat penting, dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi perkembangan emosional mereka sejak usia dini.

Pertama, membentuk karakter empati. Memaafkan mengajarkan anak untuk memahami perspektif orang lain dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang tersebut. Hal ini membantu mengembangkan empati dan kebaikan dalam diri anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun