Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menakar Kebijakan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

17 Juli 2024   19:38 Diperbarui: 17 Juli 2024   21:32 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Siswa makan bergizi gratis | Sumber gambar: freepik.com

Program makan bergizi gratis (sebelumnya bernama program makan siang gratis) presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan bakal mulai dijalankan pada 2025 mendatang.

Kita tahu bahwa pemerintahan Joko Widodo sudah menetapkan anggaran yang akan digelontarkan untuk merealisasikan program unggulan Prabowo-Gibran tersebut.

Anggaran yang sudah ditetapkan di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 mencapai angka Rp 71 triliun.

Jumlah tersebut jauh lebih kecil daripada rencana awal yang disusun oleh Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yaitu sebesar 450 triliun.

Pada awalnya, bujet makan bergizi gratis diperkirakan sebesar Rp15.000 hingga Rp21.000 per anak, namun angka itu belakangan dikabarkan bakal berubah menjadi lebih rendah.

Adapun kabar mengenai anggaran makan bergizi per anak berpotensi turun disampaikan oleh Ekonom Verdhan Sekuritas, Heriyanto Irawan. Dia mengaku bahwa kabar itu didapat setelah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.

Dalam acara Market Oulook 2024 yang digelar secara hibrida itu, dia menceritakan bahwa tim presiden terpilih masih mempertimbangkan untuk menurunkan biaya makan per hari dari Rp15.000 atau Rp21.000 menjadi Rp9.000 atau Rp7.500.

Merespons kabar tersebut, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa program makan siang gratis memang akan mengikuti anggaran yang dialokasikan dalam APBN dan implementasinya bersifat fleksibel. (Sumber: KOMPAS.com).

Pertanyaan kemudian muncul di sini, apakah bujet Rp9.000 atau Rp7.500 per anak bakal mampu memberi makanan bergizi gratis bagi seluruh anak Indonesia? Dengan bujet segitu, bisakah pemerintahan Prabowo-Gibran sanggup menuntaskan masalah stunting di Indonesia?

Bujet Rp 9.000 atau Rp 7.500 Per Anak, Yakin Cukup?

Pengurangan bujet memang dimaksudkan untuk menghemat anggaran Rp 71 triliun tahun pertama dan supaya semakin banyak siswa yang merasakan manfaatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun