Setelah mendapat pengakuan dan dukungan dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum, lalu apa? Inilah yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.
Kolaborasi antara Pendidikan Informal dan Formal Itu Penting
Menyadari akan manfaat dari pendidikan informal dalam menyiapkan individu sebelum memasuki lingkungan pendidikan formal, maka pemerintah dan lembaga pendidikan perlu berkolaborasi dengan pendidikan informal.
Kolaborasi ini sangat penting untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di kemudian hari.
Lantas, seperti apa bentuknya? Program seperti apa yang perlu dirancangkan sekolah atau universitas?
Sekolah atau universitas dapat merancang program-program pendidikan informal yang ditujukan bagi mereka yang memerlukan pengembangan wawasan.
Misalnya, mengembangkan konsep sekolah vokasi desa yang mempertemukan mahasiswa dengan pemuda desa, di mana mereka bisa saling bertukar pikiran lewat aksi-aksi yang dilakukan di desa. (Sumber: Kompas.id).
Pengalaman interaksi seperti ini tentu membawa keuntungan besar baik bagi mahasiswa itu sendiri maupun bagi pemuda desa.
Para mahasiswa diuntungkan karena mereka mendapat perspektif tentang bagaimana pemuda desa mengatasi kasus-kasus yang dialaminya setiap hari di desa.
Demikian sebaliknya, pemuda desa mendapat perspektif teoritis bagaimana mahasiswa mengatasi kasus-kasus yang mereka alami setiap hari di kota.
Nah, saya kira kolaborasi atau sinergisitas seperti ini dapat meningkatkan kualitas SDM Indonesia di masa depan.
Di era teknologi yang semakin cangih hari ini, seharusnya kita tidak boleh mengesampingkan peran pendidikan informal baik dalam keluarga maupun masyarakat, sebab kenyataannya ia menjadi bagian integral dari sistem pendidikan yang holistik (pendidikan yang utuh/menyeluruh).