Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Sepanjang Hayat: Mengembangkan Potensi Manusia Tanpa Batas Usia

12 Juli 2024   07:50 Diperbarui: 12 Juli 2024   07:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada semacam keyakinan yang dipegang oleh pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum bahwa pendidikan formal mampu membentuk kepribadian, keterampilan, dan kedewasaan seseorang.

Sehingga tidak heran, ada sekolah yang menerapkan jam pelajaran tambahan atau ekstrakurikuler yang membuat siswa pulang kesorean. Padahal, belum tentu program-program tersebut memenuhi kebutuhan siswa.

Pada prinsipnya, pendidikan informal melibatkan pembelajaran di luar lingkungan formal atau sekolah seperti lewat pengalaman sehari-hari, interaksi sosial, dan pelatihan nonformal.

Pengalaman ini bisa memberikan kontribusi terhadap soft skill (pengetahuan, norma, tata laku, keterampilan, dan kedisiplinan), yang barangkali tidak didapatkan di sekolah.

Pertanyaan pentingnya adalah apakah pembelajaran yang didapat lewat pendidikan informal dapat menjamin seseorang mendapatkan pekerjaan yang setara dengan mereka yang melewati pendidikan formal?

Memang benar, pendidikan informal tidak dapat menjamin seseorang mendapatkan pekerjaan yang setara dengan mereka yang melalui pendidikan secara formal, tetapi pendidikan informal mampu mendorong pembelajaran sepanjang hayat.

Pendidikan sepanjang hayat merupakan sebuah konsep yang menyatakan bahwa proses pendidikan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa dibatasi usia. Visinya jelas yaitu untuk mengembangkan seutuhnya seluruh kemampuan dan potensi manusia. (Wikipedia.org).

Nah, lewat proses pendidikan sepanjang hayat ini, seseorang mampu meningkatkan kualitas hidupnya secara berkesinambungan, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta mengikuti perkembangan masyarakat dan budaya untuk menghadapi tantangan masa depan dan mengubahnya menjadi peluang.

Karena itu, seharusnya kita tidak boleh menganggap remeh peran pendidikan informal. Kita harus mengakui dan mendukungnya.

Pengakuan dan dukungan ini penting, karena dapat memotivasi individu pembelajar yang memiliki keterbatasan materi atau masyarakat yang dililit kemiskinan untuk mengikuti pendidikan informal dan mencari pembelajaran di luar lingkungan formal.

Apabila pendidikan informal tidak dianggap berharga dan penting, barangkali banyak orang bakal kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri dan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun