Umumnya, sebelum atau saat sekolah atau kuliah kita telah mempertimbangkan pekerjaan apa yang bakal kita geluti nanti setelah lulus, bukan?
Tentu saja, kita tidak ingin setelah sekolah atau kuliah kita tidak mendapat pekerjaan, alias nganggur. Artinya, pekerjaan menjadi sesuatu yang fundamental bagi keberlanjutan hidup kita di masa depan.
Meskipun demikian, pemilihan pekerjaan yang tidak mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, bakal menyebabkan bencana hidrometereologi semakin ekstrem.
Mengutip KOMPAS.com, hidrometereologi adalah cabang ilmu dari metereologi yang mempelajari siklus air, curah hujan, dan berkaitan dengan iklim dan cuaca.
Dengan kata lain, hidrometereologi meliputi fenomena yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), dan lautan (oseanografi).
Adapun jenis-jenis bencana hidrometereologi antara lain: curah hujan ekstrem, angin kencang, puting beliung, banjir, dan kekeringan.
Bencana-bencana hebat ini bakal mendorong kepunahan massal sejumlah spesies hewan, tumbuhan, hingga tenggelamnya kota-kota.
Di tengah-tengah ancaman iklim saat ini, kita perlu memikirkan alternatif pekerjaan yang ramah lingkungan.
Belakangan ini, green jobs menjadi topik yang hangat diperbincangkan di berbagai media Indonesia. Ini karena green jobs mendukung keberlanjutan dan masa depan ekonomi global.
Green jobs disebut-sebut bakal booming di masa depan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.