Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tulisanku Dimuat di Kompas.com, Senang dan Bangga!

6 Juni 2024   21:05 Diperbarui: 6 Juni 2024   21:10 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk bisa tembus Kompas.com, opini kita harus mengandung setidaknya tiga elemen kunci: gagasan yang aktual, memiliki argumentasi yang kuat, dan menggunakan bahasa yang populer.

Ketiga elemen kunci tersebut ada dalam tulisan saya yang dimuat di Kompas.com. Mari kita membedah ketiga elemen kunci tersebut.

Pertama, memiliki gagasan yang aktual. Saya masih ingat, kala itu, saya menulis berdasarkan Topik Pilihan mimin Kompasiana, "Ternyata Kuliah Tidak Wajib".

Topik ini diangkat lantaran berbagai macam demo yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menolak kenaikan biaya UKT di sejumlah universitas negeri.

Protes yang dilakukan oleh mahasiswa, kemudian mendapat respons dari Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, Prof. Tjitjik Tjahjandarie.

Beliau mengatakan, pendidikan di perguruan tinggi hanya diperuntukan bagi lulusan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah yang ingin mendalami lebih lanjut suatu ilmu. Pernyataan beliau ini lantas menciptakan polemik, sehingga sempat menjadi trending topik di Google.

Saya kemudian mendalami topik tersebut dengan membaca berbagai referensi di internet dan buku. Makanya, ketika tulisan itu selesai ditayangkan di Kompasiana, ia diberi label "Artikel Utama" dan di kemudian hari diangkat ke Kompas.com.

Mengapa bisa diangkat ke Kompas.com, salah satu alasannya karena opini saya itu aktual. Editor Desk Opini Kompas, Yovita Arika, dalam satu kesempatan wawancara dengan penulis muda pernah mengatakan:

"Opini yang aktual terkait dengan kondisi saat ini menjadi pertimbangan bagi kami dalam memutuskan tulisan tersebut laik publikasi atau tidak", seperti dikutip dari laman Kompas.id.

Jadi, sebelum menulis opini ketahuilah isu yang sedang disorot media yang kalian tuju, sehingga gagasan kalian dinilai aktual. Jika tidak, kemungkinan diangkat/diterima sangat kecil.

Kedua, memiliki argumentasi yang kuat. Argumentasi penulis sangat penting dalam tulisan opini. Jika tulisan opini sesuai dengan bidang yang kalian kuasai, tentu argumentasi bisa dilakukan dengan mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun