Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Manfaat Ganda Program Makan Bergizi Gratis bagi Siswa Indonesia

5 Juni 2024   22:19 Diperbarui: 7 Juni 2024   18:15 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi makan siang gratis yang dilaksanakan Pemkab Tangerang di SMPN 2 Curug. (Sumber gambar: antaranews.com)

Untuk dapat memanfaatkan bonus demografi ini, pemerintah yang baru terbentuk mesti memastikan agar program andalan mereka, makan bergizi gratis bagi seluruh anak Indonesia, tepat sasaran.

Jika Indonesia tidak berinvestasi pada anak dan generasi mudanya pada saat ini; jika mereka tidak tumbuh sebagai generasi sehat yang membuat keputusan dengan matang dan siap berkompetisi di tatanan perekonomian global masa depan, maka Indonesia bakal tertinggal dan tidak melangkah maju.

Kita perlu belajar dari negara-negara maju seperti Taiwan dan Korea Selatan. Kedua negara ini bisa menjadi negara maju saat ini karena konsisten memiliki produktivitas tinggi. Kontribusi produktivitas ditingkatkan melalui investasi SDM. (Sumber: BALI POST.com).

Mudah-mudahan, melalui kebijakan program makan bergizi gratis yang mulai direalisasikan pada 2025 mendatang, Indonesia akan terus berjalan menuju masyarakat adil dan makmur, dengan tingkat kesejahteraan yang merata.

Makan Bergizi untuk Mendongkrak Perekonomian

Program makan bergizi gratis bukan hanya menjadi program penting untuk memperbaiki kualitas SDM, tetapi juga sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

Menteri Keuangan, seperti yang dikutip dari laman KATADATA.com, Sri Mulyani, menjelaskan bahwa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 6% sampai 8%.

Target tersebut dapat terwujud hanya dengan menggandeng berbagai sektor seperti sektor kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan, hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Misalnya, dari sektor pertanian akan menyediakan panganan lokal. Demikian dari sektor peternakan menyediakan ternak yang menghasilkan telur dan susu yang berkualitas. Sementara itu, bagi daerah-daerah pesisir, para nelayan dapat menyediakan ikan segar.

Pelaku UMKM atau Warteg di sekitar sekolah akan mengolah bahan makanan menjadi makanan bergizi dalam berbagai variasi. Dan, petugas dari puskemas dapat mengecek dan menunjukkan hasil kandungan gizi dari makanan yang disajikan bagi para siswa.

Pasalnya, bujet makan bergizi per anak diperkirakan sekitar Rp 15 ribu hingga 21 ribu. Dengan bujet segini, siswa sudah mendapatkan makanan yang bervariasi dan sudah termasuk susu.

Saya optimis, jika semua sektor tersebut di atas dilibatkan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis, maka perekonomian Indonesia akan melejit, sehingga visi Indonesia Emas 2045 akan tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun