Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Fenomena Terumbu Karang "Stres", Ancaman bagi Manusia dan Lingkungan?

19 April 2024   13:56 Diperbarui: 19 April 2024   14:03 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena terumbu karang memutih di seluruh dunia akibat perubahan iklim. (Sumber gambar: bbc.com)

Perumbahan iklim merupakan fenomena global yang menjadi perhatian masyarakat di seluruh dunia. Apa yang dimaksud dengan perubahan iklim? Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Perubahan ini bersifat alami, seperti melalui variasi siklus matahari.

Akan tetapi, mulai tahun 1800-an, kegiatan manusia telah menjadi penyebab utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas. (Sumber: Indonesia.un.org).

Pemutihan karang sebagian besar dipengaruhi oleh keadaan perairan di sekitarnya. Peningkatan suhu akibat pemanasan global menjadi faktor penyebab utama terjadinya coral bleaching secara massal.

Diketahui, peningkatan suhu sebesar 1-1,5 derajat celcius saja sudah memicu terjadinya pemutihan karang. Ini menunjukkan betapa rentannya terumbu karang terhadap perubahan iklim.

Selain perubahan iklim, aktivitas manusia juga menjadi penyebab utama terjadinya pemutihan karang. Beberapa aktivitas yang dapat memicu pemutihan karang antara lain: reklamasi, metode penangkapan ikan yang merusak, pembuangan limbah/sampah kedalam laut, dan eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan.

Barangkali, dari seluruh aktivitas manusia di muka bumi, aktivitas yang paling berdampak besar bagi kondisi "psikologi" terumbu karang ialah pembakaran fosil yang menyebabkan emisi gas rumah kaca.

Gas Rumah Kaca (GRK) ialah gas-gas yang ada di atmosfer bumi yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas rumah kaca yang berada di atmosfer bumi, paling banyak adalah uap air, karbon dioksida, metana, dan dinitrogen monoksida.

Berdasarkan data Annual Greenhouse Gas Index (AGGI) oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), tercatat gas karbon dioksida sebagai kontributor pertama dan gas metana sebagai kontributor kedua penyumbang terbesar gas rumah kaca. (Sumber: Arcapati.com).

Pemanasan global yang terus meningkat di seluruh dunia sebagai akibat dari emisi gas rumah kaca, menyebabkan suhu pada permukaan laut memanas, sehingga berdampak pada kehidupan terumbu karang dan biota laut itu sendiri.

Dampak Memutihnya Terumbu Karang

Kondisi terumbu karang yang memutih, akan berdampak bagi lingkungan dan manusia di suatu wilayah pesisir. Dampak seperti apa yang bakal ditimbulkan dari karang yang memutih akibat perubahan iklim dijelaskan sebagai berikut.

Aspek pertama dari lingkungan yang terkena dampak pemutihan terumbu karang ialah terganggunya ekosistem laut. Sebagaimana kita ketahui, terumbu karang merupakan rumah bagi lebih dari 25% spesies laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun