Baru di pertengahan perjalanan, saya membuka notebook saya untuk menulis cerita perjalanan pada pagi itu. Judul yang saya berikan adalah "Alternatif Liburan Sekolah, Petualangan Seru ke Pulau Pari" (sudah tayang di Kompasiana dan sejauh ini sudah dibaca oleh sekitar 2218 orang, silakan diintip).
Saya duduk selunjuran dengan posisi notebook di atas paha. Menulis dalam posisi ini, sangat tidak disarankan ya, guys karena bisa menyebabkan kulit kita mengalami iritasi. Kalau hanya sebentar sih nggak papa.
Saya lupa persis, berapa menit yang saya habiskan saat menulis di atas kapal. Tapi, rasanya, hanya sekitar 15 atau 20 menit, karena batrei notebook saya lowbat.
Meski hanya sebentar, tapi saya merasakan sensasi yang luar biasa. Sambil menulis cerita pagi itu, mata saya tidak luput dari melihat pemandangan laut yang indah dan telinga saya tidak luput dari bunyi deburan ombak yang dihasilkan dari haluan kapal.
Pagi itu, sekitar pukul 8 lewat, cuaca laut sudah mulai tidak bersahabat. Arus dan gelombang laut sudah mulai terasa, karena hari sudah mulai siang. Kondisi inilah yang membuat para penumpang tidur, termasuk istri saya, karena merasa agak pusing.
Bagi mantan pelaut seperti saya, arus dan gelombang laut sudah menjadi makanan sehari-hari. Sehingga, menulis di tengah-tengah kondisi cuaca semacam ini, bisa saya lakukan dengan sangat baik.
Sebagai bukti bahwa, tulisan saya pagi itu sangat baik, adalah tulisan itu diangkat jadi Artikel Utama oleh editor Kompasiana.
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah bagaimana tipsnya agar bisa tetap produktif menulis di atas kapal laut? Yuk simak tips dari saya berikut ini.
Pertama, minum obat anti mual. Bagi kalian yang baru pertama kali naik kapal laut, bisa jadi akan ngalamin pusing, bahkan muntah akibat gelombang.
Karena itu, disarankan untuk meminum obat anti mual terlebih dahulu sebelum naik ke kapal. Bagi yang sudah terbiasa berlayar, ya tidak perlu minum obat anti mual, cukup makan kenyang saja.
Kedua, carilah tempat duduk yang nyaman. Tips yang kedua adalah mencari lokasi duduk yang nyaman. Lokasi duduk yang nyaman ternyata sangat menentukan fokus kita.