Tahun 2023 lalu, saya berkesempatan membeli sebuah buku di acara buka gudang Gramedia di Jln. Panjang Kb. Jeruk Jakarta Barat. Buku itu berjudul Ridwan Kamil Pemimpin Kreatif Era Milenial karangan Anom Whani Wicaksana.
Jujur saja, saya sebenarnya, tidak terlalu mengikuti sepak terjang kepemimpinan Ridwan Kamil (atau yang dikenal Kang Emil) selama menjabat sebagai Walikota Bandung. Baru setelah membaca buku karangan Anom Whani Wicaksana ini, saya jadi tahu.
Dari 21 bab, ada satu bab yang cukup menarik perhatian saya, yaitu bab 5. Bab 5 ini berbicara mengenai program dan gerakan untuk Bandung.
Sebetulnya, program yang diadakan oleh Ridwan Kamil di kota Bandung sudah dilakukan oleh negara-negara maju di dunia seperti Amerika atau Norwegia. Dengan kata lain, Ridwan Kamil meniru negara-negara maju tersebut.
Lantas, seperti apa program dan gerakan untuk Bandung juara yang digagas Ridwan Kamil? Yuk mari kita intip bersama-sama.
Anon Whani Wicaksana menuliskan bahwa, setelah Ridwan Kamil terpilih menjadi Walikota Bandung tahun 2013, Ridwan Kamil bergerak dengan berbagai program untuk membuat Bandung semakin maju dengan slogan Bandung Juara.
Berikut adalah beberapa program unggulan yang digagas pada masa kepemimpinannya dalam rangka mewujudkan Bandung Smart City. Program-program tersebut, bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.
1. Bus Bandros (Bandung Road on the Street)
Isu kemacetan juga mendapat perhatian yang serius oleh Ridwan Kamil. Karena itu, pemerintah kota Bandung menyediakan fasilitas transportasi berupa bus Bandros bagi para wisatawan yang ingin mengelilingi kota Bandung. Biaya bus Bandrosnya adalah Rp 10.000.
Dengan, adanya bus Bandros ini, wisatawan tidak perlu lagi mengenderai mobil pribadinya di dalam kota Bandung, sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas. Demikian juga bus pelajar gratis setiap hari. Dengan adanya bus gratis ini, diharapkan para pelajar semakin antusias bersekolah.
2. Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL)
Masalah serius lainnya adalah upaya Ridwan Kamil untuk menertipkan Pedagang Kaki Lima (PKL). Ridwan Kamil menertipkan PKL dengan cara registrasi PKL, edukasi, pendirian pasar, dan bantuan permodalan dari bank.
Dia mendirikan pasar-pasar baru untuk menampung mereka dalam berjualan. Para PKL pun diminta untuk menandatangani surat pernyataan untuk tidak melanggar aturan. Meskipun sempat mendapat protes dari warganet, program ini akhirnya berjalan lancar.
3. Penyegelan Minimarket Liar
Ridwan Kamil juga memperbaiki tata ruang kota dengan cara menyegel minimarket liar. Minimarket liar diminta untuk mengurus izin, sebab kalau tidak akan disegel.
Ridwan Kamil juga menginisiasi penataan bangunan tua di kota Bandung, salah satunya adalah Gedung Bank Indonesia. Pada tahun 2014, Gedung tua ini, resmi terdaftar menjadi salah satu bangunan bersejarah di kota Bandung.
4. Lingkungan Hidup
Isu lingkungan hidup mendapat perhatian cukup serius oleh Ridwan Kamil. Karena itu, pemerintah kota Bandung membuat program gerakan pungut sampah. Seluruh warga, termasuk anak sekolahan di kota Bandung diajak untuk mencintai lingkungan.
Guna mendukung program ini, pemerintah kota Bandung menyediakan biodigester, yaitu sebuah tabung sebesar meja belajar yang bisa memakan sampah organik.
Inovasi lainnya adalah memperbanyak lubang biopori. Pada masa pemerintahan Ridwan Kamil, lubang biopori baru dibuat sekitar 350 ribu lubang. Targetnya adalah 1 juta lubang biopori. Tujuannya untuk mengurangi bahaya banjir dan meningkatkan cadangan air.
Selain itu, Ridwan Kamil menginisiasi program "sehari tanpa nasi". Ia mengampanyekan agar warga mulai mengurangi mengonsumsi bahan pangan yang terbuat dari beras setiap hari Senin.
Kampanye "sehari tanpa nasi" merupakan usaha Pemkot Bandung untuk mengubah budaya pangan masyarakat di tengan kondisi produksi beras yang semakin menipis.
Ridwan Kamil meminta masyarakat Bandung untuk mulai mengonsumi ubi-ubian, jagung, dan singkong. Ia melakukan kempanye di restoran dan rumah makan di kota Bandung.
Kesimpulan: Bandung Terpilih Menjadi Daerah Smart City Terbaik di Indonesia
Tidak heran, kota Bandung terpilih menjadi daerah dengan predikat Smart City Terbaik di Indonesia. Hal itu jelas tidak lepas dari berbagai inovasi dan kreativitas yang dilakukan Pemkot Bandung di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil.
Apakah Indonesia akan sukses menjadi negara ramah lingkungan seperti Norwegia? Saya optimis bisa, kalau para pemimpin daerahnya seperti Ridwan Kamil yang menguasai nilai kepemimpinan dan memahami dengan benar konsep smart city.
By the way, Â bagaimana dengan daerah asal kalian, apakah konsep smart city sudah diterapkan oleh pemerintah setempat?
Referensi: Anom Whani Wicaksana. Ridwan Kamil Pemimpin Kreatif Era Milenial. Yogyakarta: C-Klik media, 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H