Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengenal Program Bandung Smart City yang Digagas Ridwan Kamil

24 Januari 2024   16:13 Diperbarui: 24 Januari 2024   16:42 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bandung smart city. (sumber gambar: jagoanindonesia.id)

Dia mendirikan pasar-pasar baru untuk menampung mereka dalam berjualan. Para PKL pun diminta untuk menandatangani surat pernyataan untuk tidak melanggar aturan. Meskipun sempat mendapat protes dari warganet, program ini akhirnya berjalan lancar.

3. Penyegelan Minimarket Liar

Ridwan Kamil juga memperbaiki tata ruang kota dengan cara menyegel minimarket liar. Minimarket liar diminta untuk mengurus izin, sebab kalau tidak akan disegel.

Ridwan Kamil juga menginisiasi penataan bangunan tua di kota Bandung, salah satunya adalah Gedung Bank Indonesia. Pada tahun 2014, Gedung tua ini, resmi terdaftar menjadi salah satu bangunan bersejarah di kota Bandung.

4. Lingkungan Hidup

Isu lingkungan hidup mendapat perhatian cukup serius oleh Ridwan Kamil. Karena itu, pemerintah kota Bandung membuat program gerakan pungut sampah. Seluruh warga, termasuk anak sekolahan di kota Bandung diajak untuk mencintai lingkungan.

Guna mendukung program ini, pemerintah kota Bandung menyediakan biodigester, yaitu sebuah tabung sebesar meja belajar yang bisa memakan sampah organik.

Inovasi lainnya adalah memperbanyak lubang biopori. Pada masa pemerintahan Ridwan Kamil, lubang biopori baru dibuat sekitar 350 ribu lubang. Targetnya adalah 1 juta lubang biopori. Tujuannya untuk mengurangi bahaya banjir dan meningkatkan cadangan air.

Selain itu, Ridwan Kamil menginisiasi program "sehari tanpa nasi". Ia mengampanyekan agar warga mulai mengurangi mengonsumsi bahan pangan yang terbuat dari beras setiap hari Senin.

Kampanye "sehari tanpa nasi" merupakan usaha Pemkot Bandung untuk mengubah budaya pangan masyarakat di tengan kondisi produksi beras yang semakin menipis.

Ridwan Kamil meminta masyarakat Bandung untuk mulai mengonsumi ubi-ubian, jagung, dan singkong. Ia melakukan kempanye di restoran dan rumah makan di kota Bandung.

Kesimpulan: Bandung Terpilih Menjadi Daerah Smart City Terbaik di Indonesia

Tidak heran, kota Bandung terpilih menjadi daerah dengan predikat Smart City Terbaik di Indonesia. Hal itu jelas tidak lepas dari berbagai inovasi dan kreativitas yang dilakukan Pemkot Bandung di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil.

Apakah Indonesia akan sukses menjadi negara ramah lingkungan seperti Norwegia? Saya optimis bisa, kalau para pemimpin daerahnya seperti Ridwan Kamil yang menguasai nilai kepemimpinan dan memahami dengan benar konsep smart city.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun