Hari ini, 23 Januari 2024, saya kembali jemput istri di PIK I. Saya mengenderai sepeda motor dari Jemb. Lima, Jakarta Barat sekitar pukul 17.00 WIB.
Jalanan sore ini terpantau ramai, khususnya ke arah PIK. Menjelang sore hari, daerah PIK memang selalu ramai hingga menimbulkan kemacetan.
Saya tiba di tempat kerja istri sekitar pukul 17.37. Begitu tiba, saya langsung kabari istri saya via WA. Dia kaget kok cepat amat nyampenya. Saya memang sengaja datang lebih awal, guna menghindari macet di daerah Jemb. II.
Istri sempat menyuruh saya nongkrong di kantin ruko bagian dalam, tapi saya menolak dan memilih tunggu di depan ruko di pinggir jalan. Ini karena saya butuh koneksi WiFi. He-he.
Sambil menunggu, saya membaca artikel teman-teman Kompasianer di Kompasiana. Saya juga mengumpulkan materi untuk pembuatan artikel Kompasiana.
Sekitar pukul 18.55, seorang driver ojek online (ojol) menghampiri saya. Dia bilang HPnya barusan terjatuh, dan butuh tambahan uang Rp 5.000 untuk perbaiki.
Saya minta dia tunjukan HPnya yang rusak. Benar, HP yang bermerek Infinix itu rusak parah. Dia juga menunjukkan sisa uangnya yang diperkirakan sekitar Rp 15.000 atau 20.000.
Tak berlama-lama, saya langsung mengambil uang sisa bensin tadi siang dan memberikannya ke si abang Ojol.
"Ini bang, uang sisa bensin saya tadi siang, ambil buat abang," ujar saya.
"Semoga berkah ya bang," ujarnya.
Sebelum berpisah, saya tanyakan siapa namanya dan di mana tinggalnya. Si abang Ojol pun memberi tahu namanya dan tempat tinggalnya.
"Saya, Dedi, bang. Saya tinggal di Kapuk," ujarnya.
"Oke bang Dedi, tetap semangat ya!" ujar saya.
Dia pun pergi dan menghilang di tengah-tengah kerumunan kendaraan bermotor. Tak lama berselang, istri saya keluar menemui saya dan kami bergegas pulang ke Meruya Utara.
Dalam perjalanan pulang, saya merenung tentang peristiwa tadi. Apa yang sebenarnya terjadi dengan si abang Ojol tadi? Mengapa dia tidak punya uang untuk memperbaiki handphonenya yang rusak? Apakah karena dia tidak mendapat orderan hari ini?
Apapun itu, semoga handphone si abang Ojol kembali membaik dan bisa digunakan untuk narik penumpang.
Kepada para driver Ojol di mana pun berada, tetap semangat mencari rezeki. Dan, kepada para customer di mana pun berada, jangan pelit ngasih bintang 5. Karena penilaian anda sangat menentukan nasib mereka sebagai Ojol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H