Tapi, kemudian saya berhasil. Ini karena saya mencoba menyumbang 1 demi 1 buku saya, sehingga akhirnya hampir separuh buku saya berhasil dikeluarkan dari kontrakan kami, dan saya tidak pernah menyesal. Malah, sebaliknya beruntung, karena mengurangi beban ketika akan berpindah rumah.
Jadi, kita perlu belajar teknik dan menumbuhkan kebiasaan mengurangi segala hal yang berlebihan di rumah kita.
2. Mulailah dengan membuang barang yang jelas-jelas merupakan sampah.
Langkah mendasar yang baik untuk kita lakukan adalah mulai dengan membuang barang yang jelas-jelas merupakan sampah. Buanglah kaleng bekas, wadah makanan yang tak terpakai, peralatan masak yang sudah mengelupas atau karatan, barang-barang elektronik yang sudah rusak, dan pakaian yang sudah sobek.
Kalau tidak mau dibuang, dijual saja ke tukang rongsokan atau disumbang ke tetangga. Yang sering kami lakukan adalah menjual kardus bekas yang tak terpakai. Lumayan, uangnya bisa untuk beli kopi. Sedangkan, pakaian bekas yang sudah sobek, kami jadikan keset (pembersih kaki) dan kalau masih bagus, kami berikan kepada anggota keluarga kami di kampung.
Jadi, mulailah dengan membersihkan rumah dari barang-barang yang jelas-jelas sudah berubah menjadi sampah. Ini sangat mudah dilakukan.
3. Tak perlu membeli barang sebagai stok.
Membeli barang baru tentu saja boleh, asal barang yang sudah lama dan rusak. Yang tidak boleh adalah membeli barang untuk stok. Stok barang tentunya akan terpakai juga kelak; kita tidak perlu pergi ke toko untuk beli yang baru, karena stok masih ada.
Tapi, stok barang yang dibeli itu akan menumpuk dan mempersempit ruangan. Semakin besar ruang yang kita berikan, semakin bertambah barang-barang hingga kita tidak tahu lagi berapa banyak barang yang dibeli dan simpan sebagai stok di rumah.
Saran dari Fumio Sasaki adalah mulailah menyimpan hanya satu kotak ekstra di rumah dan jangan ditambah atau diisi kembali. Jika habis, pergilah membeli satu pak lagi (cukup 1). Membeli berpak-pak barang hanya untuk diri sendiri sebetulnya egois. Jadi, mari berhenti menyetok barang di rumah anda sekarang juga.
Nah, itu dia, beberapa petunjuk untuk hidup minimalis. Gimana, mudah kan untuk dilakukan? Semoga bermanfaat, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H