Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Oslo sebagai Kota Paling Berkelanjutan di Dunia, Ini Rahasianya!

9 Januari 2024   00:26 Diperbarui: 9 Januari 2024   00:30 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa dekade terakhir ini, kita menyaksikan kerusakan sumber daya alam secara signifikan. Hutan yang sudah jarang terlihat akibat penebangan liar. Pasir di laut yang semakin menipis akibat pengerukan berlebihan.

Ekosistem yang sudah tidak seimbang ini menjadikan lingkungan kita sudah tak ramah lagi. Karena itu, kota-kota di seluruh dunia mulai meningkatkan upaya mereka dalam keberlanjutan.

Mereka mulai menyadari betapa perlunya meminimalkan degradasi lingkungan melalui infrastruktur, oprasional, dan fasilitas kota, dengan menerapkan kebijakan dan solusi baru demi tercapainya visi keberlanjutan.

Salah satu kota padat penduduk di dunia yang menerapkan konsep keberlanjutan ialah Oslo, ibu kota Norwegia.

Menurut Corporate Knights, Oslo menempati peringkat kedua Indeks Kota Berkelanjutan tahun 2023. Peringkat pertama diduduki oleh Stockholm, ketiga adalah Kopenhagen, keempat adalah Lahti, dan kelima adalah London.

Kita kemudian penasaran, apa dan bagaimana rahasia ibu kota Norwegia ini, didapuk sebagai Kota Berkelanjutan di dunia menurut Corporate Knights?

Oslo, sejak tahun 2015, telah berupaya menjadi kota berkelanjutan. Langkah-langkah menuju kota berkelanjutan seperti pelestarian ruang hijau, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah yang efisien, telah menjadi fokus utama dalam beberapa tahun terakhir.

Mari kita melihat lebih jauh bagaimana ketiga sektor ini diterapkan oleh pemerintah Kota Oslo demi mencapai visi keberlanjutan.

Pelestarian Ruang Hijau

Mengutip laman modeshift.com., Oslo, ibu kota Norwegia ini dikenal luas karena investasinya dalam melestarikan ruang hijau.

Sebanyak satu juta pohon tumbuh di zona perkotaan. Sekitar 95 persen penduduknya memiliki taman dan ruang terbuka hijau dalam jarak 300 meter dari rumah mereka. Dua pertiga wilayahnya terletak di dalam batas kota, terdiri dari hutan, taman, dan danau.

Ruang hijau yang terkenal adalah Slottsparken - taman seluas 22 hektar ini terletak di pusat kota Oslo. Ia mengelilingi Istana Kerajaan.

Di situ, kita akan menemukan patung, kolam, dan kebun keluarga. Berdasarkan IQAir, kualitas udara di Oslo saat ini baik, dengan indeks nilai US AQI menyentuh 20. Wow banget!

Penggunaan Energi Terbarukan

Mengutip laman smartcitynusantara.id., Oslo, pada tahun 2020, telah menargetkan untuk bisa memotong emisi hingga 50% dari lini trasportasi, sehingga pada tahun 2030, Oslo dapat mencapai iklim natural 95 persen.

Target tersebut, didukung dengan cara menerapkan teknologi canggih seperti kendaraan listrik, jaringan pintar, green buildings, bahan bakar terbarukan, menufaktur EV, peralatan dan layanan pengisian EV, serta ekonomi sirkular.

Pemerintah kota Oslo menerapkan kebijakan keringanan pajak untuk mobil listrik dalam upaya mengkahiri penggunaan mobil berbahan bakar fosil pada tahun 2025.

Tak hanya kendaraan pribadi, pemerintah kota Oslo juga merencanakan pengembangan peralatan konstruksi bebas bahan bakar fosil, disebabkan 25 persen emisi berasal dari kendaraan konstruksi dan mesin. Keren banget!

Bila hari ini anda ke Oslo, anda akan menemukan pemandangan orang bersepada ke kantor-kantor. Pemerintah setempat telah menempatkan pesepeda dan pejalan kaki sebagai prioritas dalam berlalu lintas.

Pengelolaan Limbah yang Efisien

Selain menerapkan konsep energi terbarukan pada lini transportasi, pemerintah kota Oslo juga menerapkan konsep pengelolaan limbah yang efisien. Kota ini, telah mempunyai sistem pengelolaan sampah yang sederhana tapi efektif, yang sudah berjalan sangat lama.

Sistem pengelolaan sampah ini dilakukan dengan cara memilah-milah sampah, mulai dari sampah kertas, karton minuman, kaca, logam, sampah makanan, dan plastik. Cara yang sangat sederhana, tapi efeknya luar biasa positif bagi kesehatan lingkungan.

Mengembangkan konsep kota hijau dan berkelanjutan menjadi solusi terbaik atas kondisi global saat ini.

Indonesia, sepertinya, perlu meniru konsep berkelanjutan yang telah diterapkan oleh negara-negara maju seperti Oslo, melalui tiga fokus utama, yaitu pelestarian ruang hijau, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun