Ruang hijau yang terkenal adalah Slottsparken - taman seluas 22 hektar ini terletak di pusat kota Oslo. Ia mengelilingi Istana Kerajaan.
Di situ, kita akan menemukan patung, kolam, dan kebun keluarga. Berdasarkan IQAir, kualitas udara di Oslo saat ini baik, dengan indeks nilai US AQI menyentuh 20. Wow banget!
Penggunaan Energi Terbarukan
Mengutip laman smartcitynusantara.id., Oslo, pada tahun 2020, telah menargetkan untuk bisa memotong emisi hingga 50% dari lini trasportasi, sehingga pada tahun 2030, Oslo dapat mencapai iklim natural 95 persen.
Target tersebut, didukung dengan cara menerapkan teknologi canggih seperti kendaraan listrik, jaringan pintar, green buildings, bahan bakar terbarukan, menufaktur EV, peralatan dan layanan pengisian EV, serta ekonomi sirkular.
Pemerintah kota Oslo menerapkan kebijakan keringanan pajak untuk mobil listrik dalam upaya mengkahiri penggunaan mobil berbahan bakar fosil pada tahun 2025.
Tak hanya kendaraan pribadi, pemerintah kota Oslo juga merencanakan pengembangan peralatan konstruksi bebas bahan bakar fosil, disebabkan 25 persen emisi berasal dari kendaraan konstruksi dan mesin. Keren banget!
Bila hari ini anda ke Oslo, anda akan menemukan pemandangan orang bersepada ke kantor-kantor. Pemerintah setempat telah menempatkan pesepeda dan pejalan kaki sebagai prioritas dalam berlalu lintas.
Pengelolaan Limbah yang Efisien
Selain menerapkan konsep energi terbarukan pada lini transportasi, pemerintah kota Oslo juga menerapkan konsep pengelolaan limbah yang efisien. Kota ini, telah mempunyai sistem pengelolaan sampah yang sederhana tapi efektif, yang sudah berjalan sangat lama.
Sistem pengelolaan sampah ini dilakukan dengan cara memilah-milah sampah, mulai dari sampah kertas, karton minuman, kaca, logam, sampah makanan, dan plastik. Cara yang sangat sederhana, tapi efeknya luar biasa positif bagi kesehatan lingkungan.
Mengembangkan konsep kota hijau dan berkelanjutan menjadi solusi terbaik atas kondisi global saat ini.
Indonesia, sepertinya, perlu meniru konsep berkelanjutan yang telah diterapkan oleh negara-negara maju seperti Oslo, melalui tiga fokus utama, yaitu pelestarian ruang hijau, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah.