Nah, kalian lihat kan guys, kalau hutan bakau itu memiliki banyak manfaat, selain untuk melindungi pulau dari gelombang laut, juga sebagai tempat persembunyian ikan.
Setelah menyusuri hutan bakau di pulau tersebut, kami kembali ke lokasi melewati air yang cukup dalam. Istri saya sempat panik, karena melihat air yang dalam. Saya meyakinkannya kalau kita tidak akan terbalik atau tenggelam.
Sebelum kembali, kami sempat mampir berfoto di depan tulisan Pantai Pasir Perawan. Dari situ, kami menuju bibir pantai.
Saya memberikan dayung ke istri, agar dia bisa mencoba mendayung kano. Sumpah, saya ngkakak karena dia mendayung kano tak beraturan. Bahkan, kami sempat menabrak wisatawan yang sedang berenang. Ha-ha.
Dengan arahan saya, istri saya bisa mendayung dengan teratur. Bahkan, dia bisa mendayung sendiri tanpa saya. Mantap!
Karena sudah sejam kami mendayung, kami kembalikan kano ke tempat peristirahatannya. Seru juga naik kano. Kalian mesti mencobanya, guys!
Kami kembali ke tenda untuk mengambil perlengkapan mandi, lalu bersiap-siap untuk makan siang, karena sudah pukul 11.30. Makan siang kami kali ini adalah nasi putih dan ikan sarden. Lumayan enak dan bikin kenyang.
Oh ya, besok kami berencana keliling Pulau Pari naik sepeda. Semoga tidak hujan. Nantikan ceritanya besok hari, ya guys! Sampai jumpa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H