Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Diary

Melampaui Batas Teks: Pengalaman Meneliti Benteng di Maluku dan Maluku Utara

26 Desember 2023   00:47 Diperbarui: 26 Desember 2023   02:08 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng-benteng di Maluku dan Maluku Utara dari era kolonial. (sumber gambar: dokpri/Ani Mulyani)

Menurut teman ayah saya itu, marga "Kaitjily" yang disematkan pada ayah saya, bukan berasal dari Pulau Saparua, Maluku Tengah, tetapi dari Pulau Tidore, Maluku Utara.

Meskipun demikian, saya masih tetap penasaran, kenapa terjadi perbedaan ejaan pada marga saya, bukan "Kaicili", tetapi "Kaitjily". Di luar dari itu, temuan saya dari hasil menulis benteng di Ternate dan Tidore tetap mengejutkan saya dan ibu saya.

Kesimpulan: Sebuah Ajakan

Meneliti tentang benteng atau benda-benda kuno peninggalan kolonial itu penuh dengan tantangan. Meskipun demikian, ada kejutan demi kejutan yang bakal kita temui saat kita menelitinya.

Nah, tunggu apalagi, sekarang waktunya untuk kalian megeksplorasi tempat-tempat bersejarah di daerah kalian, khususnya tempat-tempat yang diketahui sebagai situs sejarah kolonial. Bagikan cerita atau opini kalian di Kompasiana, sehingga banyak orang yang bisa mengaksesnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun