Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Natal di Rantau: Bagaimana Tetap Meriah Meskipun Jauh dari Kampung Halaman

25 Desember 2023   05:51 Diperbarui: 25 Desember 2023   15:32 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hobi saya adalah membaca buku dan menulis. Hal ini menurut saya cukup efektif untuk menghilangkan rasa rindu atau sedih pada momen Natal. Bukankah menulis sendiri adalah sebuah kegiatan melepaskan segala unek-unek yang kita rasakan di dalam hati?

Daripada kita galau dengan seharian mengurung diri di dalam kamar, mendingan kita melakukan hal-hal positif yang berguna bagi diri kita, misalnya melakukan apa yang menjadi hobi kita.

3. Mengalihkan Perhatian dengan Jalan-jalan Singkat

Selain melakukan hobi, saya biasanya akan pergi jalan-jalan - sekadar untuk menghilangkan perasaan kangen kepada keluarga. 

Dulu, saya biasa melakukannya sendiri, kadang-kadang dengan teman. Sekarang, saya melakukannya dengan teman hidup, alias istri.

Kami berdua akan pergi ke rumah jemaat sekadar berbagi cerita, ke mall sekadar untuk beli buku, atau mengunjungi tempat-tempat wisata terdekat. Jalan-jalan singkat ini ternyata dapat membuat momen Natal kami jadi berkesan meskipun jauh dari sanak keluarga.

Daripada bengong di rumah nggak ngapa-ngapain, mendingan keluar rumah untuk jalan-jalan sebebentar. Setidaknya, hal ini dapat menghilangkan perasaan rindu Natal di kampung halaman.   

4. Beribadah Bersama Teman-teman (Anggota Jemaat)

Natal utamanya dirayakan melalui ibadah. Kegiatan ini merupakan agenda wajib dalam rangkaian perayaan Natal. Umat kristiani di Indonesia, biasanya, akan memanfaatkan hari libur Natal untuk pulang kampung dan mengikuti ibadah bersama keluarga tercinta.

Nah, berhubung dengan biaya tiketnya mahal, sebagian dari umat kristiani di perantauan memilih untuk tidak pulang kampung. Memang, beribadah bersama keluarga pada momen Natal di kampung halaman, berbeda dengan beribadah sendiri tanpa keluarga di tanah rantau.

Namun, bukan berarti kita kehilangan sukacita Natal. Sukacita Natal tetap saya rasakan, meskipun beribadah tanpa keluarga di sisi saya. Itu karena ibadah yang saya lakukan melibatkan teman-teman atau anggota jemaat. Apalagi, sekarang ada istri saya, ibadah Natal lebih berkesan lagi.

Nah, itu dia, cara sederhana merayakan Natal di tanah rantau versi saya. Tentu saja, kalian bisa menambahkan daftar kegiatan lain yang menurut kalian menyenangkan untuk dilakukan di hari Natal. Merry Christmas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun