Dari Benteng Kastela di pesisir pantai barat daya, kita beranjak ke arah utara, tepatnya di Kelurahan Sangaji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara. Di atas bukit ini, berdiri sebuah benteng yang dinamakan Benteng Tolukko.
Benteng ini adalah benteng terakhir yang akan kita jelajah di Kota Ternate. Seperti biasa, sebelum jelajahi benteng ini, saya akan membuat peta jelajah terlebih dahulu. Tujuannya, agar memudahkan kita dalam melakukan penjelajahan.
Pertama-tama, kita akan menelusuri asal-usul Benteng Tolukko, lalu melihat peran Benteng Tolukko pada era kolonial, kemudian kita akan menggali peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di balik Benteng Tolukko.
Sudah siap jelajah Benteng Tolukko? Kalau sudah siap, yuk mari kita mulai.
Asal-usul Berdirinya Benteng Tolukko
Menurut catatan sejarah, Benteng Tolukko didirikan oleh seorang panglima Portugis bernama Fransisco Serrao pada tahun 1540 dengan nama Benteng "Santo Lucas" atau "Fort Saint Lucas". Benteng ini didirikan di atas bukit dengan ketinggian 10,5 meter dari permukaan laut, dengan letaknya menjorok ke laut berhadapan langsung dengan Pulau Halmahera, Tidore, dan Maitara.
Bentuk benteng ini cenderung membulat dengan satu bastion di bagian depan dan satu bastion lagi di bagian belakang. Bastion adalah bagian yang menjorok keluar, pada umumnya, terletak di setiap sudut benteng. Fungsinya adalah sebagai tempat untuk mengintai.
Apabila diperhatikan secara seksama, bentuk bastion pada Benteng Tolukko ini tidak seperti benteng-benteng kolonial lainnya yang membentuk mata panah. Inilah ciri khas benteng buatan Portugis.
Menurut laporan Kemdikbut.go.id., pada tahun 1610, benteng tersebut diperbaiki oleh Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC pertama, dan diberi nama "Benteng Hollandia" atau "Fort Hollandia". Pieter Both jugalah yang mendirikan pos (benteng) perdagangan di wilayah Maluku. Hebat betul pengaruhnya, ya!
Masih di laman yang sama, dilaporkan bahwa, pada tahun 1612 terdapat 15 sampai 20 tentara yang berjaga di dalam Benteng Tolukko. Mereka dilengkapi dengan sejumlah persenjataan dan amunisi.
Oh ya, nama "Tolukko" yang melekat pada benteng ini, juga menyimpan cerita yang tak kalah menariknya. Ada yang menyebutkan bahwa, nama "Tolukko" diambil dari nama penguasa Kesultanan Ternate yang bernama Kaicil Tolukko. Namun, informasi ini belum jelas kebenarannya.