Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Benteng Tolukko: Intrik Politik dan Pergolakan Kekuasaan di Ternate

21 Desember 2023   02:33 Diperbarui: 21 Desember 2023   03:04 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Benteng Tolukko yang menjadi saksi bisu perebutan rempah di Maluku Utara. (sumber gambar: kompasiana.com/Tonny Syariel)

Dari Benteng Kastela di pesisir pantai barat daya, kita beranjak ke arah utara, tepatnya di Kelurahan Sangaji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara. Di atas bukit ini, berdiri sebuah benteng yang dinamakan Benteng Tolukko.

Benteng ini adalah benteng terakhir yang akan kita jelajah di Kota Ternate. Seperti biasa, sebelum jelajahi benteng ini, saya akan membuat peta jelajah terlebih dahulu. Tujuannya, agar memudahkan kita dalam melakukan penjelajahan.

Pertama-tama, kita akan menelusuri asal-usul Benteng Tolukko, lalu melihat peran Benteng Tolukko pada era kolonial, kemudian kita akan menggali peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di balik Benteng Tolukko.

Sudah siap jelajah Benteng Tolukko? Kalau sudah siap, yuk mari kita mulai.

Asal-usul Berdirinya Benteng Tolukko

Menurut catatan sejarah, Benteng Tolukko didirikan oleh seorang panglima Portugis bernama Fransisco Serrao pada tahun 1540 dengan nama Benteng "Santo Lucas" atau "Fort Saint Lucas". Benteng ini didirikan di atas bukit dengan ketinggian 10,5 meter dari permukaan laut, dengan letaknya menjorok ke laut berhadapan langsung dengan Pulau Halmahera, Tidore, dan Maitara.

Bentuk benteng ini cenderung membulat dengan satu bastion di bagian depan dan satu bastion lagi di bagian belakang. Bastion adalah bagian yang menjorok keluar, pada umumnya, terletak di setiap sudut benteng. Fungsinya adalah sebagai tempat untuk mengintai.

Apabila diperhatikan secara seksama, bentuk bastion pada Benteng Tolukko ini tidak seperti benteng-benteng kolonial lainnya yang membentuk mata panah. Inilah ciri khas benteng buatan Portugis.

Menurut laporan Kemdikbut.go.id., pada tahun 1610, benteng tersebut diperbaiki oleh Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC pertama, dan diberi nama "Benteng Hollandia" atau "Fort Hollandia". Pieter Both jugalah yang mendirikan pos (benteng) perdagangan di wilayah Maluku. Hebat betul pengaruhnya, ya!

Masih di laman yang sama, dilaporkan bahwa, pada tahun 1612 terdapat 15 sampai 20 tentara yang berjaga di dalam Benteng Tolukko. Mereka dilengkapi dengan sejumlah persenjataan dan amunisi.

Oh ya, nama "Tolukko" yang melekat pada benteng ini, juga menyimpan cerita yang tak kalah menariknya. Ada yang menyebutkan bahwa, nama "Tolukko" diambil dari nama penguasa Kesultanan Ternate yang bernama Kaicil Tolukko. Namun, informasi ini belum jelas kebenarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun