Sering kali kita tidak terlalu menaruh perhatian terhadap suara hati kita atau suara bawah sadar kita. Kita lebih banyak mendengar nasihat orang lain, yang terkadang membingungkan. Sudah saatnya, kita mendengar suara hati kita. Izinkan suara hati kita berbicara kepada diri kita.
2. Menumbuhkan rasa syukur.
Dengan kita menulis surat kepada diri sendiri, hal itu akan membangkitkan rasa syukur dalam diri. Misalnya, ketika kita membaca tulisan kita tentang kegagalan dan pencapaian kita di tahun lalu, kita diajak untuk bersyukur atas semua hal itu. Dalam tiga surat yang saya tuliskan di Kompasiana, saya melakukannya. Efeknya apa? Saya merasa lebih rileks; saya merasa lebih enjoy dalam menjalani hari-hari saya.
3. Memotivasi diri sendiri.
Menulis surat kepada diri sendiri merupakan sebuah cara untuk memotivasi diri sendiri. Kita sering kali mendapat nasihat dari orang lain, tapi kita jarang atau bahkan tidak pernah mendapatkan nasihat dari diri sendiri. Itu karena kita lebih percaya kepada orang lain, ketimbang diri sendiri. Karena itulah, saya menulis surat kepada diri saya sendiri.
Dengan menulis surat kepada diri sendiri, kita bisa lebih percaya diri. Di dalam surat itu, kita menasihati atau menegur diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu. Di dalam surat itu, kita memuji diri sendiri atas semua prestasi yang kita raih di masa kini. Di dalam surat itu juga, kita menyemangati diri sendiri untuk tampil lebih maksimal lagi di masa depan.
Kesimpulan
Menulis merupakan proses menuangkan isi kepala ke dalam bentuk tulisan. Tulisan yang dituliskan pun beragam bentuk, dapat berupa cerpen, puisi, diary, opini, dan lain-lain. Menulis surat kepada diri sendiri merupakan sebuah cara untuk menjadi intim dengan diri sendiri. Ada tiga menfaat yang bisa kita dapatkan dari model menulis seperti ini, yaitu dapat mendengar suara hati, dapat menumbuhkan rasa syukur, dan dapat memotivasi diri sendiri.
Bagaimana, teman-teman Kompasianer tertarik untuk mencobanya? Semoga berhasil!
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H