Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Senang traveling dan tertarik dengan isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jumlah Penduduk Miskin di Maluku Turun 0 Persen di Tahun 2024, Bisakah Tercapai?

19 November 2023   14:38 Diperbarui: 20 November 2023   17:34 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai strategi pun dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Maluku, di antaranya adalah bantuan kartu maluku cerdas dan beasiswa untuk pelajar miskin, kartu maluku sehat, potong pele stunting, pemberdayaan UMKM dan pembangunan prasarana. Di samping itu, ada pula program inovasi membangun "Rumah Basudara Sejahtera" dan "Manggurebe Bangun Desa."

Pertayaannya adalah apakah program-program ini sudah tepat sasaran? Kalau sudah tepat sasaran, lantas kenapa angka kemiskinan di Maluku masih belum turun dan naik pada tahun 2023?

Dikutip dari TribunAmbon.com, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rovik Afifudin, menilai kalau meningkatnya angka kemiskinan lantaran Pemerintah tidak fokus dan membuat program tidak tepat sasaran.

Lebih lanjut, Rovik mengatakan Pemprov jangan hanya membuat program demi pencintraan. Ia mengusulkan agar Pemprov bisa bekerja sama dengan Kabupaten Kota penyumbang angka kemiskinan ekstrem, supaya anggaran yang digelontarkan tepat sasaran.

Saya kira, apa yang disampaikan oleh Rovik ada benarnya, mengingat data BPS Provinsi Maluku menunjukkan kalau angka kemiskinan di perkotaan menurun, tetapi angka kemiskinan di desa meningkat. Kepala BPS Maluku, Maritje Pattiwaellapia, mengungkapkan presentase penduduk miskin berdasarkan daerah tempat tinggal pada periode September 2022-Maret 2023, penduduk miskin perkotaan turun sebesar 4,8 ribu orang, sedangkan di pedesaan naik sebesar 9,7 ribu orang. Itu berarti, program yang dirancang dan dijalankan Pemprov belum sampai menyentuh desa.

Lalu, strategi program seperti apa yang tepat sasaran? Di sini, Rovik tidak memberikan solusi konkrit. Beliau mengatakan kalau itu adalah tugas Pemprov; tugas Gubernur Maluku.

Sebagai seorang yang dibesarkan di Maluku, saya memiliki beban untuk negeri tercinta ini. Terlebih, keluarga besar saya semuanya ada di Maluku Tengah - Kabupaten dengan jumlah orang miskin tertinggi di antara 4 kabupaten lain.

Saya prihatin dengan kondisi ekonomi Maluku beberapa tahun terakhir ini. Penguasa negeri ini (baca: Provinsi Maluku) seperti tak berdaya untuk mengatasi persoalan sosial di sana. Padahal, Maluku memiliki kekayaan laut dan pertanian yang melimpah.

Maka, di sini, saya mencoba memberikan pandangan terkait solusi konkrit dalam usaha pengentansan masalah kemiskinan ekstrem di Maluku. Berikut uraiannya.

Berantas Kemiskinan Mulai dari Wilayah Pesisir

Tidak bisa dipungkiri bahwa laut merupakan kekayaan absolut bagi masyarakat Maluku. Meskipun dikelilingi sumber daya laut yang melimpah, tidak lantas membuat para nelayan kecil di pesisir wilayah Maluku hidup sejahtera.

Keberpihakan Pemerintah Provinsi Maluku terhadap para pejuang laut dinantikan, supaya ironi kemiskinan di balik kekayaan sumber alam Maluku dapat segera berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun