Tidak lama kemudian, istri saya memberikan respons dengan ikon hati. Dia nggak sempat ngasih komentar, karena lagi sibuk mengajar.
Setelah itu, saya membuat status di Facebook, dengan menuliskan sedikit cerita lengkap dengan screenshot. Anda bisa melihat cerita singkat saya itu di bawah ini.
Terdengar atau terlihat lebay? Nggak apa-apa kalau dianggap lebay. Prinsip saya adalah setiap pencapaian yang saya raih dalam hidup, entah itu kecil ataupun besar patut dirayakan.
Dan, cara saya marayakannya, yaitu dengan membuat cerita tentang pencapaian saya di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Ketika pertama kali saya mendapatkan label AU, saya juga merayakan dengan menulis di media sosial, termasuk di Kompasiana.
Semua orang punya caranya masing-masing. Ada orang yang memilih diam dan tidak ingin menceritakan pencapaiannya ke publik, ya tidak apa-apa.
Kalau saya sih lebih memilih menceritakannya, dengan harapan cerita tentang pencapaian itu dapat menginspirasi orang lain juga. Berbagi pengalaman dengan orang lain itu indah. Selamat berbagi!
Di akhir cerita ini, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada editor Kompasiana yang sudah berkenan memilih artikel saya menjadi artikel LESTARI.
Semoga dengan artikel saya masuk kategori LESTARI ini, memacu saya untuk semakin bersemangat meraih Lestari lagi.. lagi.. dan lagi. Salam Lestari!