Tulisan ini sebetulnya merupakan refleksi saya atas kemarau panjang yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2023, mulai dari Januari hingga November. Saya berharap para pembaca Kompasiana dapat menangkap hal positif dari tulisan ini.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kemarau panjang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia. BMKG telah mengungkapkan daftar daerah terpanas di Indonesia periode 31 Oktober hingga 1 November 2023, di antaranya adalah Kupang, Tangerang, Jawa Barat, Bima, Lampung, Jawa Tengah, Tangerang Selatan, Kalimantan Timur, Sikka, dan Sumbawa. Sementara, di wilayah Jabodetabek diprediksi berawan hingga besok.
Tidak bisa dipungkiri bahwa akibat kemarau panjang, beberapa daerah di Indonesia mengalami kekeringan hebat. Seperti Sungai Citarum di daerah Cihampelas, Kabupaten Bandung yang mulai surut dan mengering.
Kemarau panjang juga berpotensi terjadi kebakaran hutan. Dikutip dari laman cnbcindonesia.com, sejak Januari hingga 8 Oktober 2023 sudah ada sekitar 7.532 titik panas. Provinsi yang rawan kebakaran hutan dan lahan seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Karena itu, masyarakat dihimbau untuk waspada.
Itulah dampak negatif yang dirasakan oleh sebagian masyarakat Indonesia yang berdomisili di wilayah-wilayah yang rawan kekeringan akibat kemarau panjang.
Apakah kemarau panjang hanya mendatangkan kerugian dan tidak mendatangkan keuntungan sama sekali bagi manusia? Ternyata, kemarau panjang tahun 2023 ini juga mendatangkan keuntungan yang besar bagi sebagian orang, lho.
Apa saja keutungannya? Ada tiga keutungan yang dirasakan oleh sebagian orang pada kemarau panjang tahun ini, antara lain sebagai berikut.
1. Tukang AC/Kipas Angin
Selama musin kemarau panjang ini tukang penjual AC dan penyedia jasa service AC mendapat rezeki melimpah. Mereka kebanjiran klien yang membutuhkan jasa pemasangan AC dan service AC.
Berkat kehadiran mereka, kita bisa mengusir "neraka bocor" dari dalam rumah kita. Bulan kemarin kami putuskan membeli AC, dan sekarang kami benar-benar menikmati manfaatnya.
Sebenarnya, tukang penjual kipas angin dan penyedia jasa service kipas angin juga turut mendapat untung pada musim kemarau ini.
Hanya pada saat musim kemarau seperti sekarang ini jasa mereka laris terpakai. Kalau sudah masuk musim hujan, jasa mereka kurang laris terpakai. Maka, kita patut bersyukur bersama mereka.
2. Tukang Bor Sumur
Musim kemarau panjang yang berdampak pada kekeringan dan krisis air bersih justru menjadi berkah bagi tukang bor sumur manual. Panggilan dari warga yang membutuhkan jasa mereka mengalami peningkatan signifikan.
Biaya pengobaran juga lumayan gede, sekitar Rp 1,5 juta. Maka sekarang ini benar-benar menjadi masa panen bagi mereka.
Karena meningkatnya penggunaan sumur bor, maka Pemerintah membuat aturan tentang izin air tanah. Menurut Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang, untuk penggunaan air tanah lebih dari 100 ribu liter per bulan harus mengurus izin ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Jadi, tidak boleh lagi sesuka hati ngebor sumur, ya! Tetap memperhatikan aturan yang ada.
3. Tukang Es
Kemarau panjang juga menjadi berkah tersendiri bagi tukang penjual es, mulai dari es kelapa muda, es Teh Solo, es batu, segala minuman dingin laku keras.
Jadi, tidak boleh lagi kita mengeluh musim kemarau hanya mendatang kerugian. Nyatanya, kemarau panjang juga mendatangkan keuntungan tersendiri.
Mari belajar melihat hal positif dari setiap peristiwa alam dan belajarlah untuk bersyukur atas segala musim yang sudah Tuhan atur.
Selamat bersyukur!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H