Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nominee Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Sosok Syeikh Ahmad Yassin, Pendiri Hamas yang Berhasil Menjebol Benteng Pertahanan Israel

13 Oktober 2023   17:58 Diperbarui: 15 Oktober 2023   09:48 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok militan Palestina, Hamas, banyak menarik perhatian dunia, setelah melancarkan serangan militer ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu. Kekuatan Hamas untuk melawan Israel demi kemerdekaan Palestina, tentu tidak lepas dari sosok pendiri Hamas, yakni Syeikh Ahmad Ismail Yassin.

Yassin menjadi aktor penting di balik gerakan organisasi Hamas. Berkat arahannya, Hamas kini menjadi organisasi dengan kekuatan politik maupun militer yang kuat di Palestina. Lantas, seperti apa profil Yassin yang merupakan pendiri Hamas? Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini.

1. Masa Kanak-kanak Yassin

Melansir REPUBLIKA.CO.ID, Syeikh Ahmad Ismail Yassin, dilahirkan di desa Al-Jaurah, pinggiran Al-Mijdal, sekitar 20 kilometer sebelah utara Kota Gaza (sekarang dekat Ashkelon di Israel). Tanggal kelahirannya tidak diketahui dengan pasti.

Menurut paspor Palestinanya, ia lahir pada 1 Januari 1929. Namun, ia telah menyatakan kalau sebenarnya ia lahir pada 1938. Sedangkan, sumber Palestina mendaftarkan tahun 1937 sebagai tahun kelahirannya.

Dalam buku Hamas, Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme, disebutkan saat usianya belum genap 3 tahun, ayah Yassin wafat. Sewaktu kecil, Yassin dipanggil dengan nama Ahmad sa'dah.

Nama tersebut, diambil dari nama ibunya yang bernama Sa'dah Abdullah Al-Hubael. Hal ini dilakukan untuk membedakan nama Ahmad yang banyak dipakai di keluarga Yassin.

Pada tahun 1948, kelompok bersenjata Israel mengusir ribuan warga Palestina. Akibatnya, ia dan keluarganya terpaksa menjadi pengungsi di Gaza. Sejak saat itu, hingga akhir hayatnya, ia tinggal dan hidup di tanah pengungsian.

2. Yassin Mengalami Kecelakaan

Saat berusia 12 tahun, ia mengalami kecelakaan dalam sebuah kegiatan olahraga, sehingga menyebabkan patah tulang pada leher. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 1952, Dan, itu membuatnya harus menggunakan kursi roda sepanjang sisa hidupnya.

3. Pendidikan Yassin

Yassin sempat mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Namun, karena alasan kesehatan, ia tidak dapat melanjutkan studinya hingga tamat.

Selanjutnya, ia memperoleh pendidikan di rumah. Seperti halnya pelajaran yang didapatkan melalui lembaga pendidikan resmi, saat bersekolah di rumah, ia juga mendapatkan pengajaran mengenai filsafat, agama, politik, sosiologi, dan ekonomi.

4. Yassin Pernah Menjadi Guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun