Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Musim Kemarau Belum Berlalu, Harga Beras Sudah Naik: Bagaimana Tanggapan Pemerintah?

6 Oktober 2023   15:46 Diperbarui: 16 Oktober 2023   00:03 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: Pinterest)

Saat ini, lanjut Dwikorita, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, sehingga diprediksi bulan November akan mulai turun hujan.

By the way, informasi di atas masih bersifat prediksi ya, belum pasti. Artinya, masih kemungkinan terjadi kemarau panjang entah sampai kapan.

Jadi, tetap jaga kondisi stamina tubuh, khususnya menjaga cairan tubuh, dengan meminum air putih sebanyak 8 gelas sehari.

Belum selesai dengan masalah musim panas, muncul lagi masalah yang baru: Harga beras naik. Harga beras terpantau naik terus, terutama dalam sebulan terakhir melonjak signifikan. Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Senin (11/9/2023) pecah rekor, naik Rp60 ke Rp12.760 per kg untuk jenis medium dan jenis premium naik Rp60 ke Rp14.390 per kg.

Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kenaikan harga beras yang terjadi di dunia membuat harga di dalam negeri jadi semakin mahal. Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan tinjauan dan pemberian bantuan sosial di gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).

"Ya karena semua negara naik, ini sama seperti barang lain. BBM (bahan bakar minyak) juga gitu kan. Kalau harga pasar dunia naik pasti dalam negeri terkerek," kata Jokowi kepada wartawan.

Menurut Jokowi harga beras naik imbas dari beberapa negara yang melakukan menghentikan ekspornya. Selain itu, karena produksi padi yang tengah menurun imbas fenomena El Nino.

Untuk diketahui, mulai bulan September sampai Oktober 2023, pemerintah bakal menggelontorkan bantuan beras sebanyak 210 ribu ton per bulan, kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Masing-masing KPM diberikan 10 kg beras.

Ini adalah penyaluran kedua, setelah digelontorkan pada bulan Maret-Mei 2023 lalu. Bantuan beras ini diharapkan bisa mengendalikan laju kenaikan harga beras di dalam negeri.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia, Erick Thohir, mengajak masyarakat untuk mendorong produksi beras dalam negeri guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menekan harga beras.

Persoalannya adalah luas lahan pertanian Indonesia masih tergolong kecil. Hal itu, diungkapkan oleh Siswono Yudo Husodo saat pembukaan Rembug Jagung Nasional 2017 pada Rabu (20/9).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun