Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Senang traveling dan tertarik dengan isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Musim Kemarau Belum Berlalu, Harga Beras Sudah Naik: Bagaimana Tanggapan Pemerintah?

6 Oktober 2023   15:46 Diperbarui: 16 Oktober 2023   00:03 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: Pinterest)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kalau musim kemarau 2023 lebih kering apabila dibandingkan dengan tiga tahun terakhir. Terlebih, ada potensi El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut hingga 60%.

Berdasarkan pemantauan BMKG, saat ini intensitas La Nina terus melemah. Hal itu terlihat dari indeks El-Nino Southern Osciliation (ENSO) di 10 hari pertama Januari 2023.

Apa itu "El Nino" dan "La Nina"? Ini merupakan dinamika atmosfer dan laut yang memengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik.

Ketika El Nino berlangsung, musim kemarau menjadi sangat kering serta permulaan musim hujan yang terlambat. Sedangkan, ketika La Nina, musim penghujan akan tiba lebih awal dari biasanya.

La Nina juga menyebabkan hujan tetap terjadi saat musim kemarau. BMKG memprediksi kalau kondisi tersebut akan terus berlangsung hingga akhirnya indeks menjadi netral.

Tahun 2023 ini puncak musim kemarau di Indonesia tidak terjadi secara bersamaan. Awal musim kemarau di sebagian wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada April dan menyebar di seluruh wilayah pada Mei-Agustus 2023.

Info prakiraan cuaca terbaru disampaikan oleh BMKG. Diprediksi bahwa musim kemarau kering akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini, dan awal musim hujan secara bertahap dimulai awal November 2023.

Namun, akibat tingginya keragaman iklim, maka awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Sementara puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari - Februari 2024.

"Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada September, namun tadi kami juga menganalisis dari data satelit yang terkini, terlihat Oktober ini nampaknya intensitas El Nino belum turun. Fenomena El Nino ini diprediksi masih akan terus bertahan hingga tahun depan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Dwikorita mengatakan bahwa level El Nino moderat akan terus bertahan dan berakhir pada Februari-Maret 2024. Awal musim hujan sendiri, kata dia, berkaitan erat dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia.

Saat ini, lanjut Dwikorita, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, sehingga diprediksi bulan November akan mulai turun hujan.

By the way, informasi di atas masih bersifat prediksi ya, belum pasti. Artinya, masih kemungkinan terjadi kemarau panjang entah sampai kapan.

Jadi, tetap jaga kondisi stamina tubuh, khususnya menjaga cairan tubuh, dengan meminum air putih sebanyak 8 gelas sehari.

Belum selesai dengan masalah musim panas, muncul lagi masalah yang baru: Harga beras naik. Harga beras terpantau naik terus, terutama dalam sebulan terakhir melonjak signifikan. Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Senin (11/9/2023) pecah rekor, naik Rp60 ke Rp12.760 per kg untuk jenis medium dan jenis premium naik Rp60 ke Rp14.390 per kg.

Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kenaikan harga beras yang terjadi di dunia membuat harga di dalam negeri jadi semakin mahal. Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan tinjauan dan pemberian bantuan sosial di gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).

"Ya karena semua negara naik, ini sama seperti barang lain. BBM (bahan bakar minyak) juga gitu kan. Kalau harga pasar dunia naik pasti dalam negeri terkerek," kata Jokowi kepada wartawan.

Menurut Jokowi harga beras naik imbas dari beberapa negara yang melakukan menghentikan ekspornya. Selain itu, karena produksi padi yang tengah menurun imbas fenomena El Nino.

Untuk diketahui, mulai bulan September sampai Oktober 2023, pemerintah bakal menggelontorkan bantuan beras sebanyak 210 ribu ton per bulan, kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Masing-masing KPM diberikan 10 kg beras.

Ini adalah penyaluran kedua, setelah digelontorkan pada bulan Maret-Mei 2023 lalu. Bantuan beras ini diharapkan bisa mengendalikan laju kenaikan harga beras di dalam negeri.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia, Erick Thohir, mengajak masyarakat untuk mendorong produksi beras dalam negeri guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menekan harga beras.

Persoalannya adalah luas lahan pertanian Indonesia masih tergolong kecil. Hal itu, diungkapkan oleh Siswono Yudo Husodo saat pembukaan Rembug Jagung Nasional 2017 pada Rabu (20/9).

"Kita menghadapi dua masalah besar, luas lahan kecil dan luas lahan per kapita yang juga kecil," ujar Siswono.

Dia menjelaskan kalau luas lahan di Indonesia saat ini hanya sebesar 7,78 juta hektar (ha). Bila dihitung lahan per kapita, luas lahan di Indonesia hanya sebesar 358,5 meter persegi per kapita.

Akibat dari kecilnya lahan, pertanian di Indonesia tidak bisa berkembang. Bila ada peningkatan produksi jagung, Siswono mengatakan akan ada penurunan produksi beras. Begitu juga bila produksi tebu naik, maka ada komoditas lain yang dikorbankan seperti jagung.

Petani Indonesia pun dinilai masih banyak yang mengelola lahan kecil. Bahkan, ada beberapa petani yang tidak memiliki lahan. "Rata-rata kepemilikan lahan petani Indonesia sebesar 360 meter persegi," terangnya.

Oleh karena itu, Siswono menilai perlu ada perluasan lahan. Dia juga bilang, Indonesia perlu memperbesar program transmigrasi dengan orientasi utama pada perluasan area pertanian pangan.

Nah, ini adalah tugas Pemerintah baik pusat maupun daerah untuk memperluas lahan pertanian demi terciptanya kestabilan ekonomi pangan. Perluaslah lahan pertanian bukan lahan perumahan.

Mari kita berdoa agar situasi cuaca dan ekonomi Indonesia semakian mambaik.

Terima kasih ya, sudah mampir membaca tulisan sederhana ini. Semoga mencerahkan. Sampai jumpa lagi besok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun