Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Penggembalaan dan Sikap dalam Penggembalaan

2 Oktober 2023   15:32 Diperbarui: 2 Oktober 2023   15:35 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pinterest/lds.org

Ketiga, kesadaran tentang proses perubahan sosial sebagai perubahan struktural yang multidimensional dapat menuju ke arah perkembangan yang selaras demi kesejahteraan manusia (sosiologis modern). Struktur kelompok, yaitu susunan intern yang yang terdiri atas hubungan tertentu/penggolongan status para anggota yang berkaitan dengan peran sosialnya masing-masing dan bersifat agak stabil. 

Struktur ini memungkinkan kelangsungan kehidupan kelompok dan pelaksanaan fungsinya. Proses perubahan structural ini adalah multidimensional. Keseluruhannya mengingatkan suatu rekasi berantai yang mulai pada beberapa tempat dan bergandengan dengan reaksi-reaksi lain yang akhirnya meliputi seluruh struktur masyarakat.

Keempat, kesadaran bahwa perkembangan yang wajar tergantung pada aouto-aktivitas, baik individu maupun kolektif. Pandangan ini sesuai dengan pengakuan dan penghormatan martabat manusia yang bukan merupakan mahkluk yang serba otomatis, yang dapat diramalkan dan ditentukan lebih dahulu, melainkan makhluk dengan pikiran dan segala aktivitasnya yang dinamis dan tidak dapat diketahui terlebih dahulu. 

Pikiran dan aktivitas ini dapat dibimbing karena manusia adalah mahkluk sosial dan hidup berkelompok, yang memiliki struktur dan pimpinan serta fungsi-fungsinya. Pastoral atau penggembalaan bertujuan menghilangkan unsur-unsur disfungsional dari proses perubahan sosial yang struktural dan multidimensional, guna membimbing ke arah keselarasan demi kesejahteraan jemaat.

Kelima, kesadaran tentang efesiensi yang terwujud dalam program yang terlaksana. Orang dibantu untuk menjadi realistis dan menjadi aktif. Semuanya ini harus diprogramkan dan dilaksanakan, sehingga hasilnya dapat memupuk dan memperkuat auto-aktivitas jemaat. Tujuan umum perencanaan dan pelaksanaan kebijakan modern adalah untuk menjaga dan memperbaiki kesejahteraan jemaat dengan bimbingan auto-aktivitas, baik secara individu maupun secara kolektif dalam usaha menyelaraskan proses perubahan sosial yang multidimensional.

Saya kira itu dulu yang bisa saya sampaikan. Besok saya akan lanjutkan lagi tulisan saya ini. Terima kasih ya, karena sudah mampir dan membaca tulisan saya. Semoga berguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun