Â
Di suatu pagi yang cerah, Anna menemukan dirinya berjalan di atas sebuah bukit yang tertutup oleh awan tebal. Angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya membuatnya merasa seolah-olah melayang di udara. Dia tersenyum, merasa bebas dari belenggu yang pernah mengikatnya.
Tiba-tiba, suara langkah kaki dari belakang mengganggu kesendirian Anna. Dia berbalik dan melihat seorang pria muda berdiri di hadapannya dengan senyum lembut di wajahnya. Mata mereka bertemu dalam sebuah tatapan yang membuat jantung Anna berdebar lebih kencang.
"Pagi yang indah, bukan?" ucap pria itu dengan suara yang lembut.
Anna tersenyum, merasakan kehangatan dalam hatinya. "Ya, sangat indah."
Pria itu mengulurkan tangannya. "Namaku Lucas. Senang bertemu denganmu di sini."
Anna menerima uluran tangan itu dengan gemetar. "Aku Anna. Juga senang bertemu denganmu."
Mereka berdua berjalan di atas bukit, saling berbagi cerita tentang hidup mereka. Anna merasa seolah-olah dia telah menemukan seseorang yang bisa mengerti dirinya sepenuhnya. Lucas, dengan kehangatan dan kebijaksanaannya, memberinya rasa kenyamanan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Namun, kebahagiaan mereka terganggu ketika awan di langit mulai bergerak, menutupi sinar matahari yang hangat. Anna merasa kegelapan mulai menghampiri, dan dia tahu bahwa dia harus membuat keputusan sulit.
"Anna," kata Lucas dengan suara penuh perhatian, "Aku takut kita harus berpisah sebentar. Aku punya tanggung jawab yang harus kujalani."
Anna merasakan kepedihan menusuk hatinya. Dia tahu bahwa dia tidak bisa mempertahankan momen bahagia ini untuk selamanya. "Aku mengerti, Lucas. Kita akan bertemu lagi, kan?"