Pengolahan limbah makanan menjadi kompos dari metode S-FRB menjadi solusi yang berkelanjutan. Limbah makanan dari S-FRB ini mengalami penurunan massa dari bobot awal total kompos 130 kg menjadi hanya tersisa sekitar 30 kg.Â
Hal ini akan mendukung bentuk dari hidup  berkelanjutan dengan pengurangan limbah makanan menjadi produk yang bermanfaat.
Selain itu, produk kompos diuji coba dengan menumbuhkan tanaman kembang telang (Clitoria ternatea) dengan media tanam (kompos) yang berbeda.Â
Hasil menunjukkan bahwa tanaman yang ditanam dengan kompos dari metode S-FRB dapat mengalami perbungaan lebih cepat. Sedangkan tanaman yang ditumbuhkan pada kompos yang ditemukan di pasaran tidak mengalami perbungaan.
 Hasil uji coba sebagai media tanam ini mendukung efektivitas biochip kayu yang digunakan dalam proses pengomposan. Dengan hasil yang demikian, diharapkan dapat menunjang petani tanaman hias sebagai alternatif kompos yang lebih murah dengan hasil maksimal.
Referensi
Badan Standardisasi Nasional. (2004). Spesifikasi kompos dari sampah organik domestik. Badan Standardisasi Nasional, 12.
Laksono, E.G., Priyambada, B., Ika, T. S. (2016). Penentuan Kompos Matang dan Stabil Diperkaya  dengan Penambahan Za (N-Enriched Compost) Berdasarkan Uji Toksisitas dan Biodegradabilitas. Jurnal Teknik Lingkungan. 5 (2): 1--9.
Mustika, A. M., Suryani, P., & Aulawi, T. (2019). Analisis Mutu Kimia Dan Organoleptik Pupuk Organik Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Dosis Em-4 Berbeda. Jurnal Agroteknologi. 9 (2): 13.
Nugroho, B., Mildaryani, W., & Candra Dewi, D. S. H. (2019). Potensi Gulma Siam (Chromolaena odorata L.) sebagai Bahan Kompos untuk Pengembangan Bawang Merah Organik. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy). 47 (2):180--187.
Yeo, J., Oh, J. ik, Cheung, H. H. L., Lee, P. K. H., & An, A. K. (2019). Smart Food Waste Recycling Bin (S-FRB) to turn food waste into green energy resources. Journal of Environmental Management. 234:290--296.