Mohon tunggu...
Bila Sepya
Bila Sepya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya menyukai karya tulis ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mangrove sebagai Pelindung Pantai

9 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   10:21 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hutan mangrove memiliki struktur yang bekerjasama dalam menciptakan ekosistem yang penting untuk pesisir. Selain itu struktur ini mampu menyediakan habitat bagi berbagai spesies juga dapat memberikan manfaat ekologis dan keberlangsungan hidup masyarakat sekitarnya. 

Struktur yang pertama adalah pohon mangrove itu sendiri yang merupakan komponen utama pada sebuah hutan mangrove. Mengapa menjadi komponen utama ? karena pohon-pohon mangrove memiliki akar yang kuat yang mampu menahan tanah saat terjadi pasang surut air laut. Struktur selanjutnya adalah semak belukar. 

Meskipun ukurannya lebih kecil dibanding pohon-pohon mangrove, vegetasi semak belukar memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem mangrove dan manfaat lainnya untuk lingkungan pesisir salah satunya adalah menyerap karbon dioksida dari atmosfer. 

Selanjutnya adalah struktur palem-paleman yang memiliki berbagai fungsi yaitu dapat menjaga stabilisasi tanah, penyedia habitat berbagai jenis fauna termasuk burung maupun reptil, pencegahan abrasi, dan menyaring air sehingga menjaga kualitas air dalam ekosistem mangrove. 

Struktur yang terakhir adalah epifit. Epifit merupakan tanaman yang tumbuh di permukaan tanaman lain namun tidak bersifat merusak. Dalam hal ini epifit biasanya tumbuh pada batang atau cabang dari pohon mangrove dan palem-paleman. Epifit berperan dalam menjaga keanekaragaman hayati juga kestabilan ekosistem mangrove.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ekosistem mangrove yang pertama adalah salinitas. Salinitas berpengaruh pada laju pertumbuhan, daya tahan, dan zonasi spesies mangrove. Faktor selanjutnya adalah kondisi tanah yang ada di hutan mangrove. Lalu ada suhu yang berpengaruh pada penguraian daun mangrove. 

Selanjutnya adalah derajat kemasaman atau biasa disebut pH. pH yang tinggi pada ekosistem mangrove mendukung organisme pengurai dalam menguraikan bahan organik yang jatuh di daerah mangrove. Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi ekosistem mangrove adalah zat hara dan curah hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun