4. Adanya peluang dan tantangan baru di luar bidang studi.Â
Banyak lulusan kuliah atau pekerja yang melihat adanya peluang dan tantangan baru di bidang lain yang lebih menarik, menjanjikan, atau bermanfaat bagi diri mereka. Mereka ingin mencoba hal-hal baru yang lebih sesuai dengan passion, tujuan, atau nilai-nilai mereka. Hal ini bisa dipicu oleh adanya inspirasi, pengalaman, atau kesempatan yang datang kepada mereka.
5. Ketidaksesuaian antara ekspektasi dan realita saat menjalani kuliah atau pekerjaan.
Banyak mahasiswa atau pekerja yang merasa tidak cocok atau tidak nyaman dengan jurusan atau pekerjaan mereka. Mereka merasa tidak tertarik, tidak termotivasi, atau tidak terampil dengan bidang yang mereka pilih. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya informasi, pengetahuan, pengalaman tentang bidang tersebut sebelum memilihnya.
Lalu, dengan mencari solusi menjadi langkah yang penting. Solusi tidak selalu berarti harus melupakan sepenuhnya apa yang telah dipelajari, namun sebaliknya, adalah tentang menggabungkan pengetahuan, keterampilan, dan minat yang dimiliki untuk menemukan keselarasan yang lebih baik.
Sri Yuliani, guru Bimbingan Konseling dari SMAN 46 Jakarta, mengatakan solusi dalam mengurangi peserta didik salah pilih jurusan kini sudah teratasi dengan adanya kurikulum baru, yaitu Kurikulum Merdeka.
"Dari SMP, peserta didik sebenarnya sudah diarahkan mau melanjutkan pendidikan di SMK/SMA. Lalu, dengan Kurikulum Merdeka, jurusan MIPA, IPS, Bahasa itu sudah tidak ada, melainkan diganti dengan per kelompok mapel pilihan. Dari mapel pilihan itu juga sudah dilakukan bimbingan konseling," terang Sri Yuliani, Sabtu (6/1/2024).
Di sisi lain, Rizky, guru honorer mata pelajaran Bimbingan Konseling SMAN 46 Jakarta, menanggapi isu terkait pekerja yang tidak linier dengan jurusan yang dulu diambil.
"Kalau yang saya lihat dari media sosial, memang banyak pekerja yang tidak linier jurusan dengan pekerjaannya. Sebenarnya sah-sah saja, karena sudah direkrut perusahaan dan mungkin ada pertimbangan lainnya karena pasti ada plus dan minusnya. Tapi memang tidak semua pekerjaan bisa tidak sesuai dengan jurusannya, misalnya dokter, perawat, pilot." ujar Rizky, Sabtu (6/1/2024).
Rizky juga menambahkan solusi bagi individu dalam upaya memahami potensi diri sendiri sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan jurusan. Solusi yang disarankan mulai dengan memaksimalkan hobi, menyesuaikan kemampuan, dan pertimbangan orang tua.
"Sejauh ini, anak-anak juga masih bingung dan belum paham dengan potensinya sendiri. Pertanyaan pertama yang saya tanya itu dari hobimu apa? Kita semua pasti setuju dengan kalimat kalau pekerjaan yang paling menyenangkan itu adalah hobi yang dibayar. Kedua, sadar diri dengan kemampuan. Misalnya, jangan memaksakan statistik kalau tidak bisa berhitung. Dan yang terakhir itu pertimbangan dari orang tua," tambah Rizky.
Adapun, Dasaat Warsa Kusuma yang akrab dipanggil Dida, seorang pekerja pedagang pulsa dekat SMAN 46 Jakarta yang merupakan lulusan akademi perbankan. Dida membagikan pengalamannya dulu yang sempat bekerja di perusahaan akuntansi dan staff gudang restoran.
"Dulu pertama kali pengen kerja di bank, tapi nyatanya tidak dapat-dapat dan akhirnya bekerja di perusahaan bidang akuntasi. Namun perusahaan itu failed dan saya bukan dikeluarkan tapi dibagiin pesangon. Setelah lama tidak bekerja akhirnya mulai lagi sebagai staff gudang di restoran food & beverage namun bangkrut lagi, hingga akhirnya mutusin dagang karena lebih nyaman dagang." kata Dida, Sabtu (6/1/2024)
Dida menjelaskan alasan dulu tidak bekerja di jurusan yang diambil karena kurangnya relasi.
"Kendalanya waktu jamannya saya karena gak ada orang dalam, kerja sesuai jurusan kalau gak punya orang dalam agak susah. Akhirnya mau gak mau bekerja di luar jurusan banyak lah yang kayak begitu." jelasnya.
Dida juga menambahkan tantangan yang muncul ketika memilih pekerjaan yang tak selaras dengan jurusan yang diambil.
"Kalau tantangannya sebenarnya gak banyak soalnya waktu kita bekerja ada arahan-arahan dan kita tinggal menyesuaikan dari kantor aja. Mungkin waktu dulu saya bekerja di keuangan jadi tidak terlalu sulit karena sudah ada basic." tambahnya.