Mohon tunggu...
Bije Widjajanto
Bije Widjajanto Mohon Tunggu... Konsultan Bisnis -

Konsultan strategi bisnis, franchising, pengembangan UKM, strategi marketing

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Taksi Konvensional vs Taksi On-line

22 Maret 2016   19:25 Diperbarui: 23 Maret 2016   11:24 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ada komponen biaya yang tidak masuk dalam penghitungan harga kepada konsumen, sehingga harga efektif yang dinikmati oleh konsumen menjadi lebih rendah, maka di sinilah terjadi masalah. Pelaku bisnis lain yang memperhitungkan seluruh biaya menjadi tidak bisa bersaing. Praktek ini sangat mungkin bertentangan dengan undang-undang persaingan usaha karena telah terjadi dumping harga.

Lalu bagaimana mengatasinya? Kepada pemerintah saya mengusulkan dua hal sebagai berikut:

  1. Legalkan praktek taksi berbasis aplikasi on-line dengan menerapkan seluruh peraturan yang ada, termasuk mekanisme penghitungan tarif.
  2. Geser polemik di masyarakat dari isu on-line vs konvensional  ke isu dumping harga dan diselesaikan melalui penyelidikan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU).

Mudah-mudahan usulan saya ini dapat didengar oleh pemerintah yang saya harapkan bisa segera menyelesaikan masalah ini.

 

Bije Widjajanto

Konsultan Franchise Ben WarG Consulting, Komisioner Pendidikan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Pengasuh dan Coach Komunitas Waralaba Nusantara (KAWAN), Direktur Indonesia Center for Franchising Studies (ICeFS).

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun