Menurut saya, tidak ada satupun orang tua di dunia ini menginginkan anak-anaknya tidak memahami ilmu agama. Hal tersebut dikarenakan ilmu agama akan menjaga kehidupan sang anak selamat di dunia dan akherat kelak.
Selaku orang tua yang diberikan amanah berupa anak oleh sang pencipta, tentunya memiliki cara tersendiri dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Salah satunya adalah memberikan pendidikan agama (ilmu agama) sejak dini.
Sejak usia kapan pendidikan agama harus diajarkan kepada anak-anak? Pendidikan agama sudah bisa diberikan saat dalam kandungan ibunya hingga meninggalkan dunia fana.Â
Ibnu Al-Qayyim dalam Hassan Syamsi Basya menegaskan peran penting keluarga dalam pendidikan anak. Menurutnya, kerusakan moral anak sebagian besar disebabkan karena orang tua tidak mencurahkan perhatian yang besar dan tidak mengajarkan prinsip-prinsip agama kepada anak mereka. Tidak sedikit orang tua yang mendapat perlakuan buruk dari anak mereka sendiri yang beranjak semakin dewasa.
Kemudian, dalam Hassan Syamsi Basya, melalui berbagai penelitian, para ahli menyimpulkan bahwa tahun-tahun pertama usia seorang anak berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter dan kepribadiannya di masa mendatang. Bisa dikatakan, kesadaran dan cara pandang anak terhadap dirinya sendiri bergantung pada perlakuan dan pergaulan orang tuanya di masa kecil.
Jadi, mengapa ilmu agama perlu diajarkan kepada anak? Menurut pendapat saya, ada beberapa alasan bahwa ilmu agama perlu diajarkan kepada anak sejak dini, di antaranya:
# 1) Sebagai bentuk tanggung jawab orang tua
Orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya. Dalam nasihat agama dijelaskan bahwa Janganlah kamu tinggalkan anak-anakmu dalam keadaan lemah, lemah imannya juga lemah hartanya.
Suka atau tidak suka, anak merupakan amanah yang dititipkan oleh Tuhan. Seyogyanya amanah tersebut perlu dijaga dan diemban sebaik mungkin. Sedini mungkin anak-anak diberikan pendidikan agamanya.
Peran orang tua sangat besar dalam membentuk kepribadian anaknya. Selaku orang tua diharuskan untuk selalu mendoakan kebaikan untuk anaknya, mendidik langsung anaknya dan memberikan lingkungan yang baik bagi anaknya. Selain itu, selaku orang tua wajib memberikan harta yang halal bagi keluarga dan anaknya.
# 2) Sebagai perisai hidup
Tidak seorang manusia pun luput dari cobaan hidup. Selalu ada tantangan dan cobaan menerpa hidup manusia. Akan tetapi, seseorang di masa kecilnya selalu diberikan pendidikan agama yang baik, maka seseorang tersebut akan mampu menghadapi setiap ujian hidup.
Ilmu agama akan menjadi perisai atau penjaga dalam mengarungi hidup. Untuk itulah sedini mungkin orang tua wajib memberikan pendidikan agama pada anaknya. Bagaimana cara bertahan hidup ketika sedang susah? Bagaimana cara menghadapi cobaan saat berkeluarga? Semua itu akan mudah dihadapi ketika dari kecil sudah diberikan ilmu agama yang baik dan cukup.
# 3) Sebagai penghias hidup
Dalam pergaulan sehari-hari seseorang dipastikan sering berinteraksi dengan orang lain. Apakah di lingkungan rumah tangganya, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, ataupun di lingkungan masyarakat.Â
Tentunya, saat berinteraksi itulah seseorang kelihatan karakter pribadinya, seperti penyabar, pemaaf, suka menolong, ramah, atau sebaliknya seperti pemarah, pendendam, tidak suka menolong dan ketus.
Akan tetapi, bila seseorang dari kecil ditanamkan ilmu agama yang baik, maka ketika dewasa seseorang tersebut akan selalu memiliki akhlak yang baik. Seseorang tersebut akan menghiasi hidupnya dengan menjadi orang yang baik dan memberi manfaat bagi orang lain.
# 4) Sebagai penolong orang tua
Dalam pandangan agama Islam, jika anak soleh, maka akan menolong orang tuanya, baik orang tuanya masih hidup maupun orang tuanya sudah meninggal dunia. Orang tua akan mendapatkan pahala kebaikan selama anak-anaknya mendoakannya dan berbuat baik untuk orang tuanya.
Bayangkan, bagaiman sedihnya orang tua, saat mengetahui anaknya tidak berbakti padanya atau menjadi anak yang durhaka. Akan tetapi, jika seseorang dari kecil diberikan ilmu agama yang baik, maka seseorang tersebut akan menjadi penyejuk hati orang tuanya.
Sering kita mendengar dewasa ini terdapat seorang anak menelantarkan orang tuanya, menyakiti hati orang tuanya, berkelahi dengan orang tuanya, bahkan ada yang membunuh orang tuanya. Mengapa bisa seperti itu, salah satunya adalah akibat anak tidak diberikan ilmu agama sedini mungkin.
# 5) Sebagai bekal setelah mati
Tuhan sudah menjanjikan untuk hamba-Nya yang taat pasti akan mendapatkan pahala dan ditempatkan di surga, yaitu sebaik-baiknya tempat untuk orang yang beriman. Kemudian, seseorang bisa dikatakan beriman adalah seseorang yang semasa hidupnya taat dalam menjalani perintah Tuhan dan selalu menjauhi larangan Tuhan.
Dalam pandangan agama, setiap kebaikan yang dilakukan oleh seorang manusia maka akan mendapatkan balasan kebaikan berupa pahala. Begitu pula sebaliknya, setiap keburukan yang dilakukan oleh manusia maka akan mendapatkan catatan amal yang buruk.Â
Jadi, jika seseorang semasa hidupnya sudah diberikan ilmu agama yang cukup dan seseorang tersebut mampu menerapkan ilmu agamanya dalam kehidupan bermasyarakat, maka catatan amal baiknya akan menjadi bekal setelah mati.
***
Sudah sepatutnya selaku orang tua tidak lupa dan tidak lalai dalam memberikan ilmu agama pada anaknya. Tentunya bagi penulis sendiri, harus selalu menyadari bahwa tanggung jawab memberikan ilmu agama yang baik dan cukup merupakan tanggung jawab selalu orang tua dan itu harus dilaksanakan sedini mungkin.
Barangkali itulah ulasan singkat terkait pendidikan agama untuk anak-anak. Harapan saya, semoga kita selaku orang tua tidak lupa membekali ilmu agama kepada anak-anak sedini mungkin, sehingga anak-anak kita menjadi anak-anak yang soleh soleha. Amin.
Sekian. (ZZ).
Referensi:
Hasan Syamsi Basya. Mendidik Anak Zaman Kita. 2011. Jakarta: Zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H