Tuhan sudah menjanjikan untuk hamba-Nya yang taat pasti akan mendapatkan pahala dan ditempatkan di surga, yaitu sebaik-baiknya tempat untuk orang yang beriman. Kemudian, seseorang bisa dikatakan beriman adalah seseorang yang semasa hidupnya taat dalam menjalani perintah Tuhan dan selalu menjauhi larangan Tuhan.
Dalam pandangan agama, setiap kebaikan yang dilakukan oleh seorang manusia maka akan mendapatkan balasan kebaikan berupa pahala. Begitu pula sebaliknya, setiap keburukan yang dilakukan oleh manusia maka akan mendapatkan catatan amal yang buruk.Â
Jadi, jika seseorang semasa hidupnya sudah diberikan ilmu agama yang cukup dan seseorang tersebut mampu menerapkan ilmu agamanya dalam kehidupan bermasyarakat, maka catatan amal baiknya akan menjadi bekal setelah mati.
***
Sudah sepatutnya selaku orang tua tidak lupa dan tidak lalai dalam memberikan ilmu agama pada anaknya. Tentunya bagi penulis sendiri, harus selalu menyadari bahwa tanggung jawab memberikan ilmu agama yang baik dan cukup merupakan tanggung jawab selalu orang tua dan itu harus dilaksanakan sedini mungkin.
Barangkali itulah ulasan singkat terkait pendidikan agama untuk anak-anak. Harapan saya, semoga kita selaku orang tua tidak lupa membekali ilmu agama kepada anak-anak sedini mungkin, sehingga anak-anak kita menjadi anak-anak yang soleh soleha. Amin.
Sekian. (ZZ).
Referensi:
Hasan Syamsi Basya. Mendidik Anak Zaman Kita. 2011. Jakarta: Zaman.