Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

“Nugel”! Tradisi Berkebun Orang Desa Payabenua

20 Agustus 2020   21:00 Diperbarui: 21 Agustus 2020   11:14 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Benih Padi & Pupuk / Dokpri

Tradisi nugal juga merupakan bentuk mempertahankan rasa solidaritas sesama anggota masyarakat. Tidak jarang, saat masa nugal masyarakat bergotong royong melakukan nugal (menanam benih padi). Selaku tuan rumah, biasanya hanya menyiapkan snack dan makan siang. Dari kerja gotong royong tersebut, pekerjaan jauh cepat selesai. Selain itu, masyarakat juga bergotong royong saat masa panen padi tiba, dengan upah berupa padi. 

Kemudian, beras hasil padi ladang bisa dikatakan beras super nikmat. Biasanya kami menyebutnya dengan sebutan “beras merah”. Jika dimasak, nasinya berwarna merah. Paling cocok padanan lauknya dengan ikan asin dan dimakan di pondok kebun. 

***

Foto-Foto Terkait Nugal:

Foto: Lahan Siap Ditugal / Dokpri.
Foto: Lahan Siap Ditugal / Dokpri.

Foto: Kayu digunakan Saat Nugal / Dokpri.
Foto: Kayu digunakan Saat Nugal / Dokpri.

Foto: Memintang (memasukkan benih padi ke lubang / Dokpri)
Foto: Memintang (memasukkan benih padi ke lubang / Dokpri)

Foto: Benih Padi & Pupuk / Dokpri
Foto: Benih Padi & Pupuk / Dokpri

Barangkali itulah sedikit ulasan tentang tradisi nugal di Desa kami, Desa Payabenua. Jika terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam ulasan ini, semata-mata kekurangan dari penulis. 

Catatan: Informasi didapat dari wawancara dengan beberapa petani di Air Dayung Desa Payabenua Kabupaten Bangka.

Sekian. (ZZ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun