Petani Karet: Sampai Kapan Derita Kami Berakhir?
Mengintip Kehidupan Nelayan Dan Menikmati Eksotisnya Pantai Turun Aban Bangka
*****
Situasi Ekonomi Rumah Tangga Keluarga Kami
Saya dan istri sama-sama berprofesi selaku abdi negara, saya di perguruan tinggi, dan istri mengabdi di Sekolah Dasar. Pemasukan dari selaku abdi negara, cukuplah untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga kecil kami, dengan tiga buah hati, dua sudah sekolah di SD, dan satu lagi masih berumur dua tahunan.
Kami bersyukur, masih memiliki gaji dan tunjangan bulanan. Dari gaji dan tunjangan itulah kami masih bisa membayar angsuran rumah, kebutuhan sembako keluarga, beli susu anak-anak, bayar listrik, tagihan internet, serta biaya kebutuhan lainnya.
Apakah cukup gaji dan tunjangan kami untuk membiayai kebutuhan bulanan keluarga? Alhamdulillah, sudah lebih dari cukup. Kami berupaya menerapkan hidup sederhana, membeli sesuatu sesuai kebutuhan dengan menakar isi kantong kami. Saat ini kami menghindar untuk membeli barang-barang yang belum dibutuhkan atau masih bisa ditangguhkan.
Apalagi di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi ini, salah dalam memanage keuangan keluarga, bisa-bisa “besarlah pasak dari tiang”, kalau sudah begitu alamat ekonomi keluarga akan babak belur.
Sedangkan untuk pengeluaran, selama masa pencegahan covid-19 ini, kami membiasakan pengeluaran keluarga menggunakan transaksi digital banking. Intensitas penggunaan m-banking sering kami gunakan, terutama untuk membayar iuran SPP anak sekolah, token listrik, tagihan internet, pulsa handphone, transfer uang dan lainnya.
Mengapa kami menggunakan m-banking? Selain bertransaksi akan lebih mudah dan praktis, juga untuk meminimalisir kontak lansung saat bertransaksi.
Apalagi pemerintah menganjurkan untuk phsycal distancing (jaga jarak fisik), pilihan bertransaksi menggunakan digital banking merupakan pilihan bijak.