Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Singkong dan Pisang, Sumber Rezeki yang Tak Pernah Habis

3 Juni 2020   17:00 Diperbarui: 3 Juni 2020   17:15 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Gedebog Pisang di Supermarket AS seharga kisaran Rp. 85.000 | via detik.com

Wikipedia menyebutkan jumlah penduduk Indonesia di tahun 2019 sebesar 268.074.600, atau berada di peringkat empat jumlah penduduk dunia setelah Tiongkok, Amerika Serikat dan India. Indonesia dikenal dengan sebutan negara agraris, dikarenakan sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian.

Perlu disyukuri ketika kita masih memiliki lahan  pertanian yang nganggur atau belum dimanfaatkan. Karena, ini salah satu peluang sumber rezeki kedepan ketika diolah atau dimanfaatkan. Fenomena yang ada di daerah, khususnya di tempat saya, masih ditemukan lahan pertanian atau bekas kebun yang belum dimanfaatkan dengan optimal oleh yang punya.

Kali ini saya ingin mengupas potensi bisnis melalui bercocok tanam atau membudidayakan tanaman yang mudah dirawat atau tidak menggunakan modal yang besar. 

Jika sebelumnya artikel saya mengupas tentang tanaman ubi jalar yang ditanam di atas tanah bekas kebun lada (judul: Bisakah Kaya Dari Berkebun Ubi Jalar?),  sekarang saya akan mengupas tanaman singkong dan pisang yang saya tanam di atas lahan bekas panen padi ladang kurang lebih setengah hektar.

Foto: Lahan Bekas Padi Ladang ditanami Singkong dan Pisang | dokpri
Foto: Lahan Bekas Padi Ladang ditanami Singkong dan Pisang | dokpri
Mengenal Tanaman Singkong dan Pisang dari beberapa sumber

Singkong:

Singkong atau ketela pohon atau ubi kayu dengan nama latinnya Manihot Esculenta, umbinya banyak mengandung karbohidrat tinggi. Singkong tumbuh subur ditanah yang memiliki struktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros. Singkong termasuk tanaman yang mudah dalam perawatannya, sehingga modalnya pun tidak terlalu besar. Usia panen berkisar 8-12 bulan, tergantung jenis singkong apa yang ditanam.

Pisang:

Dikutip dari Wikipedia, Pisang dengan nama Latin Musa Paradisiaca merupakan tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musa Ceae. 

Pisang adalah tanaman perennial, tak kenal musim yang diperbanyak dengan anakan. Pisang merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara. Pisang dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain, cooking banana). 

Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, seperti pisang Ambon, susu, raja, seribu dan sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas dan uli. Pohon pisang berbuah saat sudah berusia satu tahun. Setelah buah berusia 80 hari, buah pisang sudah bisa dipanen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun