Wikipedia menyebutkan jumlah penduduk Indonesia di tahun 2019 sebesar 268.074.600, atau berada di peringkat empat jumlah penduduk dunia setelah Tiongkok, Amerika Serikat dan India. Indonesia dikenal dengan sebutan negara agraris, dikarenakan sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian.
Perlu disyukuri ketika kita masih memiliki lahan  pertanian yang nganggur atau belum dimanfaatkan. Karena, ini salah satu peluang sumber rezeki kedepan ketika diolah atau dimanfaatkan. Fenomena yang ada di daerah, khususnya di tempat saya, masih ditemukan lahan pertanian atau bekas kebun yang belum dimanfaatkan dengan optimal oleh yang punya.
Kali ini saya ingin mengupas potensi bisnis melalui bercocok tanam atau membudidayakan tanaman yang mudah dirawat atau tidak menggunakan modal yang besar.Â
Jika sebelumnya artikel saya mengupas tentang tanaman ubi jalar yang ditanam di atas tanah bekas kebun lada (judul: Bisakah Kaya Dari Berkebun Ubi Jalar?), Â sekarang saya akan mengupas tanaman singkong dan pisang yang saya tanam di atas lahan bekas panen padi ladang kurang lebih setengah hektar.
Singkong:
Singkong atau ketela pohon atau ubi kayu dengan nama latinnya Manihot Esculenta, umbinya banyak mengandung karbohidrat tinggi. Singkong tumbuh subur ditanah yang memiliki struktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros. Singkong termasuk tanaman yang mudah dalam perawatannya, sehingga modalnya pun tidak terlalu besar. Usia panen berkisar 8-12 bulan, tergantung jenis singkong apa yang ditanam.
Pisang:
Dikutip dari Wikipedia, Pisang dengan nama Latin Musa Paradisiaca merupakan tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musa Ceae.Â
Pisang adalah tanaman perennial, tak kenal musim yang diperbanyak dengan anakan. Pisang merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara. Pisang dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain, cooking banana).Â
Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, seperti pisang Ambon, susu, raja, seribu dan sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas dan uli. Pohon pisang berbuah saat sudah berusia satu tahun. Setelah buah berusia 80 hari, buah pisang sudah bisa dipanen.Â