Mohon tunggu...
SUPPORTREALITA
SUPPORTREALITA Mohon Tunggu... -

Fakta - Komunitas-Panorama-Wisata-Budaya-Fenomena - Cerita Kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terimakasih Sempuyun Atas Kunjungannya yang Memberi Semangat

23 April 2018   01:38 Diperbarui: 2 Mei 2018   01:29 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pujon, kompas - Banyak kita menyaksikan perkembangan generasi muda yang tak menyukai budaya peninggalan nenek moyang. Seperti tari tradisional yang sekarang mulai jarang diminati oleh mereka . Namun, hal seperti itu akan beda jika kita mau bertandang ke gubuk bambu yang kurang lebih berukuran 6 x 8 meter, yang berada di Dusun Sebaluh Desa Pandesari, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.

Tiap libur sekolah disana kita akan menyaksikan gelak dan jingkrak puluhan para generasi - generasi seni tari tradisional. Yang hikmat berlatih untuk mewarisi warisan budaya leluhur yaitu tari tradisional.

Di gubug kecil berlantai polesan semen dan pasir tersebut. Puluhan calon penari menekuni kecintaanya ditemani oleh penggiat- penggiat kelestarian seni dan budaya tradisional disana. Dari mulai usia PAUD sampai SMA bahkan Ibu - ibu yang masih memiliki kepedulian akan pentingnya kelestarian seni tari tradisional.

Foto : Siswi Sanggar Tari Tradisional Sempuyun memperagakan tari Gambyong bersama pada acara memperingati Hari Kartini di Sanggarnya
Foto : Siswi Sanggar Tari Tradisional Sempuyun memperagakan tari Gambyong bersama pada acara memperingati Hari Kartini di Sanggarnya
Minggu, 22 April 2018. Digubuk bekas kandang sapi yang disulap Subur Prayitno bersama teman-teman seperjuanganya dalam mempertahankan dan memperkenalkan keelokan warisan budaya tradisional. Mengadakan iven sederhana demi untuk ikut menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Pahlawan Bangsa disini Ibu Kita Kartini. Dengan persiapan dan rangkaian acara yang sangat sederhana mereka mengisi minggunya khusus untuk tema memperingati Hari Kartini.

Foto : Bhabinkamtibmas Desa Pandesari Pujon Malang Memberikan Wejangan dalam kunjunganya ke Sanggar Tari Tradisional Sempuyun
Foto : Bhabinkamtibmas Desa Pandesari Pujon Malang Memberikan Wejangan dalam kunjunganya ke Sanggar Tari Tradisional Sempuyun
Dalam acara spesial Minggu ini, mewajibkan semua siswa tarinya memakai jarik, juga semua teman yang tergabung dalam pengurus harus pula memakai pakaian tradisional.

Keceriaan dan kebersamaan mewarnai kegiatan mereka. Biarpun hanya gubuk bambu yang mereka namakan Sanggar, semua bersukacita saling mengisi kegiatan, dan para pengurusnyapun saling berbagi memotivasi dan berbagi dalam sarana untuk kegiatan dan perlombaan yang diadakannya.

Satu kebanggan tersendiri bagi semua pengurus dan anak-anak. Ketika mengetahui keberkenanan Bapak Bhabinkamtibmas dan Ibu Dra. Sripuji Astuti, Kepala Sekolah dari SDN 02 Desa mereka, berkunjung serta memberikan motivasi.

Satu penghargaan besar bagi mereka, seperti yang diungkapkan Mas Ade, mewakili rekan -rekannya. " Tentu saja kami sangat berterimakasih atas keberkenanan beliau - beliau yang telah sudi menyempatkan waktu untuk mampir ke Gubuk kami. Kedatangan beliau bukan hanya menjadi suport, akan tetapi juga menjadi manfaat serta motivasi khususnya bagi anak - anak " kata Mas Ade, perintis Giat Sanggar Tari Tradisional Sempuyun. Yang sekarang didapuk sebagai pembina disanggar itu.

Masih kata Mas Ade, sapaan keseharian penggiat kelestarian seni dan budaya tradisional yang memiliki nama lengkap Agus Siroj Hudi, mengatakan " Anak-anak dan teman - teman sangat senang, seperti mendapat surprice. Semua tidak ada yang menyangka kalau pada saat kegiatan sederhana ini bakal ada tamu yang bagi kami istimewa. Itu kenapa anak-anak dan teman-teman sangat hikmat mendengarkan arahan, masukan dan motivasi yang beliau- beliau sampaikan dalam awal acara kegiatan. Mengingat, begitu pentingnya peran seperti beliau - beliau dalam upaya kami yang setia berkeinginan mewariskan dan melestarikan keelokan seni tari tradisional kita. Jujur, modal kita selama ini hanya kemauan, kebersamaan dan nekat dengan sedikit ilmu yang mungkin bisa bermanfaat untuk anak-anak generasi kita." Aku Seniman dari Desa Wisata Pujon Kidul, polos saat ditemui kompasiana.com usai acara.

" Seperti semangat kami bersama teman-teman yang tergabung disini. ' Kalau bukan kita-kita siapa lagi?'" Imbuhnya sembari senyum mengajak.

Sementara itu Anik Fidya Isnawati, Pengasuh Sanggar, ditempat yang sama juga menambahkan " terimakasih atas kehadiran beliau - beliau. Dan mohon maaf jika ada ketidak sopanan atau kekurangan dalam penyambutan kami."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun