Seberapa sering menghidangkan buah - buahan di meja makan untuk keluarga?
Jika buah segar belum menjadi menu sehatmu di meja makan setiap hari sebaiknya dimulai dari sekarang kita menghidangkannya.
Tidak harus buah - buahan yang mahal, minimal pisang, semangka, jeruk, alpukat dan pepaya sebaiknya ada di meja makan.
Buah - buahan penting untuk tubuh kita, selain seratnya yang tinggi, kadar vitamin, protein nabati, mineral dan zat micronutrien lainnya juga lengkap.
Dalam buah buahan kita juga mendapatkan berbagai macam zat antioksidan yang berguna untuk menangkal kerusakan sel - sel tubuh kita akibat radikal bebas. Radikal bebas terbentuk terutama karena polusi udara disekitar kita. asap pabrik, kendaraan, merokok dan sebagainya.
Sebenarnya kekebalan alami tubuh kita dapat ditingkatkan dengan cara cara alamiah salah satunya dengan konsumsi buah buahan segar seperti ini. Sebagai contoh buah segar  adalah tomat. Tomat sebenarnya termasuk dalam kelompok sayuran, tetapi kita jarang menyebutnya sayur tomat, melainkan buah tomat.
Tomat mengandung vitamin C dan lycopene yang bermanfaat mencegah penyakit kanker pankreas, peradangan usus buntu dan membantu peremajaan sel sel dan mencerahkan kulit. Sedangkan kandungan lainnya yaitu clorine membantu menyaring zat zat toksik atau zat beracun dalam ginjal. Seriris tomat segar setiap makan akan membantu menjaga kesehatan jantung. Masih banyak lagi contoh buah segar lain yang perlu kita konsumsi setiap hari .
Mengenalkan buah pada keluarga sebaiknya dimulai sejak anak - anak. Ibu merupakan kunci utama bagaimana anak - anak bisa menyukai buah - buahan. Mengenalkan buah pada saat masih berusia 6 bulan bisa dimulai dengan buah buahan yang bisa diambil sarinya seperti jeruk,sari apel, selain sari buah juga boleh diberikan alpukat halus, pisang hijau yang dikerok halus.
Ibu juga bisa menghidangkan dalam bentuk sup buah, salad buah, manisan buah, puding buah dan berbagai sajian yang berisi buah segar. Untuk selingan bisa juga dihidangkan berupa jus buah atau es buah.
Apa saja yang perlu kita perhatikan untuk memilih dan menghidangkan buah?
- Buah yang kita beli hendaknya selalu bervariasi baik buah impor maupun buah lokal. Hal untuk menghindari kemungkinan tercemar terhadap zat kimia berbahaya yang terpapar dalam kandungan buah terutama bahan pengawet yang ada pada buah.
- Membeli buah yang sedang tersedia pada musimnya akan lebih baik karena kemungkinan buah diberi zat pengawet sangat kecil.
- Bila membeli buah anggur atau buah bertangkai lainnya, perhatikan bila tangkainya tampak kisut dan kering tetapi kulit buah masih mengkilat dan segar licin, hati – hatilah terhadap kemungkinan terpapar zat pengawet.
- Buah sebaiknya dibeli dalam kondisi yang utuh jangan yang tinggal separuh. Selain mencegah kekuatiran proses pembusukan juga menjaga agar tidak ada bekas hinggapan lalat atau serangga pembawa kuman. Sebagai contoh buah yang sering dibelah adalah semangka.
- Rasa manis buah asli berbeda dengan pemanis buatan yang sengaja dimasukkan ke dalam buah. Manis yang terasa berlebihan dan gatal di kerongkongan sudah pasti mengandung zat pemanis buatan sejenis sakarin atau biang gula. Begitu pula perhatikan dengan warnanya, apakah diberi pewarna buatan atau asli.
- Sedapat mungkin tidak membeli buah kupasan yang sudah dipotong – potong. Belilah buah utuh dan segar dan tidak dalam kemasan. Buah dalam kemasan mika yang telah dipotong biasanya daur ulang dari buah yang sedikit bagiannya membusuk lalu dipotong - potong dan dibuat buah kemasan dengan harga murah.
- Buah yang berkulit terlalu mengkilap seperti apel dan pir perlu waspada terhadap proses pelapisan sejenis zat lilin untuk mengencangkan tampilan kulit buah agar tetap tampak segar. Sebaiknya buah – buah ini selalu dikupas saat dikonsumsi.
- Buah lokal dari petani dan pasar tradisional seperti papaya atau pisang yang tak mengenal musim akan lebih baik dan sehat sebagai pilihan buah sehari – hari terutama untuk balita dan ibu hamil.
- Cuci buah – buahan dengan air mengalir dan dibilas dengan air hangat untuk menghilangkan residu zat peptisida atau zat anti hama.
- Hidangkan buah secukupnya jangan menyimpan sisa buah potongan terlalu lama dalam lemari es.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H