Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Inilah Gaya Para Ayah Gendong Bayi

14 Desember 2012   08:41 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 5381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo ..masih ingat aku kan, aku Vano. Beberapa waktu lalu bu Bidan Tari pernah menuliskan kisah kelahiranku. Itu lho yang judulnya 2 Kali Gagal Program Bayi Tabung, Setelah 9 Tahun Menanti. nah aku sekarang mau bercerita tentang ayahku.

Lihat ayah sepertinya sedang mengamati wajahku hehehehe, wah seolah tidak percaya jika akhirnya aku lahir ke dunia. Kadang ayah sering gemas dan menciumku tiba - tiba..aku sampai  kaget karena masih mengantuk  hehehehe.

Ya, aku memang lama sekali baru bisa bertemu ayah bunda, bangga sekali punya ayah seperti ayahku...dia selalu punya waktu untuk memperhatikan aku dari pagi sampai siang, siang hingga sore, sore sampai malam hehehhe, karena ayahku usaha sendiri di rumah, jadi lebih sering bersamaku.Tapiiiiii aku tidak pernah bosan, malah semakin dekat  dan manja pada ayahku.

Mmm bundaku seorang bidan. Dia cantik dan cekatan. Jika aku lihat bunda sedang ada pasien, ayah selalu siap untuk menagajakku bermain main. Ah menyenangkan sekali.

Yaaaa ..cuma itu tuh, gaya ayah terlihat kaku sekali ya hihihi, itu aja malu - malu karena mau difoto bu bidan Tari, tapi  ssst gendongan ayahku terasa begitu hangat. Ayah sering menyanyikan lagu - lagu mandarin yang menina bobokkan aku. Hmmmm...bunda nggak bisaaaaaaa hehehehehe, soalnya bundaku asli Jawa Timur. Wah asyiknya punya ayah seperti ayahku, udah ganteng penyayang juga, pinter menyanyi dan cinta sekali pada bundaku.

13554692071325134711
13554692071325134711

Hai, aku Gavrila, ayahku seorang pelaut. Dia sering mengarungi samudera luaaaaaaaaaas sekali. Hmmm kata bunda, waktu aku masih dalam kandungan tiga bulan, bunda ikut ayah berlayar hingga ke luar negeri.

Ah itu hanya cerita bunda, hihihihi. Aku tidak bisa ikut menikmati pemandangan laut.  Dengar semua cerita bunda tentang ayah, wow ternayata ayahku hebat lho. Dia tidak takut ombak besar. Ayah pergi berlayar untuk membelikan aku mainan kapal selam yang bagus dan supaya kelak aku bisa sekolah  menjadi tentara angkatan laut yang hebat.

Bundaku seorang perawat, tadi malam bunda masuk shift malam. Nah ayahlah  yang menemaniku bobok. Hmmmm...begini ya rasanya dikelonin ayah hehehee. Habis ayah jarang bertemu denganku sih. Karena sejak aku umur sebulan ayah berlayar.

Hebatnya sebelum berangkat berlayar ayah mengecat seluruh rumah dengan cat aneka warna supaya aku cerdas katanya pada bunda hihihi.

Saat ayah pulang berlayar, ia menangis terharu, melihat sekarang aku sudah besar. Aku sudah bisa jalan. Tapi ayah ingin sekali menggendongku. ia tidak mau kehilangan masa kecilku saat aku belum bisa berjalan hihihi. Ayah ..ayah ...I LOVE YOU... aku mencium ayahku.

Tadi malam ayah Membuatkan aku susu, ah tidak sesedap  ibu racikannya. Tapi aku melihatnya dengan bangga. Oh ayah sangat sayang padaku. Ayah tidak bisa tidur karena aku sering terbangun, pipis dan mungkin juga  karena aku terbiasa tidur dipeluk bunda..hehehhe. Ah bunda  cepat pulang donk. Ayah sudah mengantuk nih. Masa dia menggendongku sambil merem hihihi...asyik juga ya digendong ayah.

1355469896616904585
1355469896616904585

Haiiiii...aku Lovy, ayahku sedang berusaha menjadi ayah siaga, mmm siaga  apaan? Begini ceritanya,  bunda sedang tugas pagi di rumah sakit. Jadi  ayah yang mengantar aku imunisasi. Bunda berbisik padaku aku tidak boleh nakal dan rewel, agar ayah tidak grogi menggendongku hihihi, aku tos sama bunda. Aku berlaku manis pagi ini. Setelah dimandikan nenek, aku dan ayah ke rumah sakit untuk imunisasi dan timbang berat badan.

Ahaaa...aku merasa ayah canggung sekali menggendongku. Tapi aku bangga lho. Ayah mau tukar dinas shift sore karena ingat aku harus imunisasi. Lihat ayah tampak semangat sekali, ayah berdiri antri diantara ibu - ibu. hmmm ayahku memang hebat.

Aku sangat menikmati gendongan ayah. Mataku merem bukan mengantuk lho. Aku rasa gendongan ayah sangat kuat dan hangat. Hmmmm...kunikmati nyaman sekali.

Tibalah saatnya aku disuntik imunisasi. Whuaaaaa...oeeeeek ...oeeeeeek aku menangis..habis sakit sekali sih disuntik imunisasi hepatitis. Hehehehehe. ayah menggoyang goyangkan tangannya dan menimangku, suara ayah lucu, aku tidak jadi menangis deh.

Ayah mendengarkan semua pesan bidan dan kami pulang. Ah ayah..terimakasih, aku janji akan merawat ayah kelak jika sudah besar dan hingga ayah lanjut usia... I CAN"T STOP LOVING YOU AYAH.

[caption id="attachment_229460" align="aligncenter" width="269" caption="koleksi foto dok pribadi/ romana tari"]

13554704551329186214
13554704551329186214
[/caption]

Horee...aku lebih tinggi dari ayaaaaaaaaaah hehehehe. Ini aku sedang bermain tinggi tinggian dengan ayah. Wah menyenangkan sekali digendong ayah. Aku sering tertawa cekikikan ketika bunda ketakutan melihat ayah mengangkatku tinggi sekali.

Bunda tidak berani mengangkatku seperti ini...hehehhe, karena bundaku sangat lembut dan hati - hati. Ah sepertinya aku mewarisi keberanian ayah. Setiap hari ada saja ide ayah untuk membuatku tertawa. kadang aku bermain ciluk ba. Hmmm....rindunya jika ayah sampai sore belum pulang dari kantor. Tapi aku tahu ayah bekerja untuk aku dan bunda.

Ah rasanya  memang menyenangkan digendong ayah..mau lagi dan lagiiii...hehehehehe. Ayoooo mana ayah kalian mari kita berlomba tinggi tinggian..

Untuk melihat karya WPC  29 Silahkan  klik di sini.

Salam hangat

Bidan Romana Tari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun