Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Napak Tilas Budaya Penyembuhan Masa lampau Di Museum Kesehatan

5 November 2012   23:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:55 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perkembangan dunia kesehatan ada banyak hal menarik untuk disimak. Mulai dari yang metafisika hingga yang modern, dari yang  tradisional sampai yang bertehnologi canggih. Mengenai yang metafisika ini sebut saja contoh kasus tentang tradisi  atau kepercayaan hal gaib yang masih ditemukan ditengah masyarakat tentang  penyakit yakni tenung dan santet. Secara ilmu medis dan menurut kesehatan tidak ada seperti  sakit akibat tenung maupun santet, salah pantangan susuk , pelet , kemasukan arwah dan sebagainya. Tetapi kenyataan di masyarakat suka atau tidak suka  praktek  penyembuhan secara non medis seperti  itu masih terus tumbuh dan di"uri- uri"  ( diberi perhatian khusus ) sebagai bagian dari warisan leluhur moyang bangsa Indonesia. Menyadari bahwa sejarah masa lampau di dunia kesehatan itu penting,  maka tanggal 3 November 2012 kemarin saya berkunjung ke museum kesehatan. Tapi harus ingat lho penemuan nenek moyang dibidang kesehatan juga menjadi tantangan sekaligus merupakan penghargaan tersendiri atas keberhasilan dan upaya nenek moyang kita mengatasi berbagai masalah di masa lampau. Terutama di saat penyembuhan modern secara medis  berbasis tehnologi belum menyentuh mereka. Manusia yang dikaruniai akal budi dan pikiran oleh Tuhan sebagai ciptaan paling mulia, akan  selalu berusaha mencari jawaban atas sebuah fenomena alam dan kejadian ketidaknyamanan, sakit, kematian yang menimpa mereka pada peradaban masa lalu. Inilah sedikit catatan kunjungan saya tentang salah satu sasana yang mengapresiasi perkembangan dunia kesehatan mulai dari budaya dan tradisi hingga menuju  kesehatan modern. Kuno dan ketinggalan bukan berati harus dibuang dan di tinggalkan namun perlu diteliti dari segi daya guna dan manfaat bagi perkembangan pelayanan kesehatan. Misteri - misteri yang  menjadi salah satu sisi budaya masa lampau sejarah pengobatan tradisional  tak selalu buruk atau  dianggap klenik dan mitos. Sebaliknya  justru misteri tersebut  membutuhkan jawaban secara keilmuan berdasar penelitian tepat guna tentang apa dan bagaimana serta mengapa nenek moyang kita melakukan hal tersebut. Museum kesehatan yang  ada di Surabaya ini diberi nama dari salah satu mantan menteri kesehatan Indonesia yakni dokter Adhyatma MPH, dan kini museum ini dikenal dengan nama Museum Kesehatan Adhyatma MPH- DepKes RI , mulai dirintis sekitar tahun 1990 dan  diresmikan pada tanggal  14 September 2004 Museum kesehatan Adhyatma ini dapat dikatakan sebagai satu - satunya jembatan penghubung bagi generasi muda masa kini untuk menilik sejarah peradaban budaya kesehatan masa lampau hingga kesehatan  jaman modern ini. Selain itu,  museum ini juga menjadi sasana tempat penyelamatan benda - benda bersejarah yang ada kaitannya dengan upaya - upaya nenek moyang kita menyembuhkan sakit penyakit, penderitaan fisik, mencapai kesehatan mental dan sebagainya. Masyarakat boleh semakin maju dan berkembang secara intelektual di bidang kesehatan, namun sejarah nenek moyang kita,  tetap merupakan catatan berharga yang patut diselamatkan. Itulah yang menjadi salah satu misi dan visi dibangunnya beberapa sasana kesehatan budaya di museum kesehatan dr Adhyatma ini. Museum  Kesehatan Adhyatma ini terletak di jalan Indrapura no 17 Surabaya. Berada satu Lokasi dengan pusat Litbang Depkes. Museum ini termasuk dalam kategori museum kesehatan.

Mari kita lihat profil yang ada dalam gedung museum kesehatan ini. Ada beberapa sasana di dalamnya, namun  yang saya foto ini berkaitan dengan kesehatan umum dan kesehatn  reproduksi pada masa lampau.

1352154790892687441
1352154790892687441

Tak selamanya yang kuno itu ditinggalkan, seperti tehnik tehnik penyembuhan tradisional kerokan atau kerikan yang tergambar pada foto dinding, lalu juga berbagai racikan ramuan rempah dan akr akaran juga serbuk bunga, daun kering yang diramu leluhur kita. Berbagai alat kesehatan penguapan dan pengasapan seperti aroma terapi dan sebagainya ternyata juga telah dikembangkan berbasis tehnologi masa kini.

1352153739213040466
1352153739213040466

Metafisika masih tetap menjadi fenomena yang misterius dan menarik ditengah masyarakat modern ini, masih ingat kisah bayi paku?

Nah di museum ini kita bisa melihat hasil rontgen di mana tubuh terlihat ada paku, jarum, susuk dan berbagai benda yang selayaknya tidak ditemukan dalam tubuh manusia.

Benda tersebut disimpan di museum ini. Mencari jawaban kebenaran atas kenyatan metafisika ini seperti memang tak mudah. Seperti rasa heran ketika melihat permainan jailangkung kok masih saja digemari orang orang modern, dimana robot remote kontrol dan video game  sudah dikenal.

13521541081416882378
13521541081416882378

1352155136142536957
1352155136142536957

Diantara sekian banyak tempat yang saya kunjungi di museum kesehatan ini, ruang kesehatan reproduksi dalam sejarah masa lampau menjadi tempat favorit.

Di sini saya bisa melihat beberapa contoh alat - alat tradisional nenek moyang kita dalam  menolong persalinan dan tempat menyimpan ari - ari atau plasenta, tempat melahirkan, alat - alat yang digunakan untuk menmpung ASI, disebut  kendi ASI, dan, beberapa obat yang berasal dari ramuan tradisional untuk mencegah perdarahan pada ibu melahirkan.

1352155472439239143
1352155472439239143

Gambar di atas ini adalah kendi Susu atau tempat ASI. Gerabah yang tertata  pada rak atas, ujungn ya menyerupai botol dot. Terbuat dari bahan gerabah.

1352155591741961220
1352155591741961220

Gambar di atas ini adalah tempat ari ari atau tembuni atau plasenta. Setelah bayi lahir ari - ari akan dimasukkan gerabah ini dan di kubur atau dilarung sesuai tradisi yang diinginkan.

13521557181236721107
13521557181236721107

Gambar di atas ini adalah tradisi menyinari ari ari yang dikubur, ditutupi dengan tutup berupa anyaman bambu dan foto  di bagian rak bawah adalah cara yang lebih modern dengan menggunakan keranjang hias. Tempat tidur melahirkan jaman dulu dilakukan di rumah biasanya dukun bayi menolong persalinan di amben atau tempat tidur kayu dialasi dengan kain jarik. Semua pernak pernik alatnya lengkap tersedia.

13521559641777960980
13521559641777960980

Ruang kesehatan reproduksi ini juga ada ilustrasi boneka dalam kurungan. Mengingatkan saya pada tradisi tedak siti atau turun tanah ketika anak mulai bisa berjalan, dimana sang anak dimaSukkan dalam kurungan. Tetap ternyata ini adalah terapi energi positif.  Juga tampak ada piramida di situ  yang merupakan sumbangan para kolektor penyembuh tradisional pada masa lampau yang masih disimpan. Ada beberapa piramida yang pada masanya digunakan untuk praktik penyembuhan penyakit dan penyaluran energi.

1352156288713950468
1352156288713950468
1352156351803545754
1352156351803545754

Gambar topeng di atas kanan adalah salah satu ilustrasi yang menggambarkan manusia terlahir dengan kelainan bibir sumbing dan berbagai cacat wajah  lainnya dan mereka mengabadikan berupa karya seni topeng. Karya ini  juga melengkapi museum.

1352156538914818936
1352156538914818936

Nah foto di atas adalah berbagai perlengkapan sarana penyembuhan dan pengobatan, ada banyak sekali  manfaatnya satu persatu. Semua dijelaskan fungsi dan maksudnya pada setiap  koleksi. Oya perlengkapan ini masih di ruang kesehatan reproduksi masa lampau.

13521568371391310383
13521568371391310383

Ternyata kendi ada bermacam macam bentuk rupa dan fungsinya dalam penyembuhan dan pengobatan juga untuk upacara. Seperti tampak di lemari ada  namanya kendi maling, kendi susu dan sebagainya. Jika penasaran sebaiknya langsung saja ke Museum, dan bisa bertemu dengan Dokter Hariyadi. Beliaulah yang berdedikasi terhadap  keberadaan museum kesehatan ini.

[caption id="attachment_221697" align="aligncenter" width="300" caption="BCRT/2012"]

13521570961227624465
13521570961227624465
[/caption]

[caption id="attachment_221698" align="aligncenter" width="300" caption="BCRT/2012"]

13521571491760309081
13521571491760309081
[/caption]

Gambar  dan foto foto di atas adalah contoh foto aura dan beberapa gambar tentang kekuatan energi tubuh. Di museum ini  kita bisa bertanya dan belajar banyak hal pada petugas museum. Yuk ke museum kesehatan.Tidak perlu takut melihat tengkorak, peti mati, dan berbagai sajen kecil di sana. Anggap saja kita sedang napak tilas peradaban nenek moyang.

Ini ada foto terakhir tentang rontgen yang ada jarum, gamabr di samping  adalah koleksi museum juga yakni peti mati  dan guci tempat menyimpan jenasah.

1352157291580897706
1352157291580897706
13521573421927284762
13521573421927284762

Salam hangat semoga menambah wawasan kita

Bidan Romana Tari

sumber gambar: dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun