"Lha itu benar sekali" Sahut bu Petruk.
Alhasil, singkat cerita mereka para istri punakawan semangat sekali membuat tas manik - manik. Pagi setelah para suami kerja dan anak anak sekolah mereka sibuk berlomba mengerjakan tas manik - manik hehehehe.
" Dik, menu masakanmu kog akhir - akhir ini jarang variasi lagi, minggu lalu sayur bening bayam, kemarin tumis bayam, sekarang sayur bobor bayam , besok jangan - jangan pecel bayam. Walah lama - lama saya jadi Popeye!" kata kang Gareng kesal.
"Lho kang Gareng, saya kan sekarang sibuk usaha wiraswasta mandiri dengan mengembangkan bakat kreasi tas manik - manik, ini juga untuk menambah penghasilan keluarga kita agar menunya makin meningkat bukan bayam melulu" jawab istri si Gareng dengan antusias.
"Wah ada - ada saja, apa kurang gajiku?Lha terus tas manik - manikmu yang sudah memenuhi kamar itu mau dijual kemana?"
"Waduh kang Gareng itu gimana sih, jangan gaptek toh. Sekarang jaman modern serba canggih. Lewat internet kita bisa jualan di pesbuk dan toko online" jawab Istri Gareng, dengan fasih ia menirukan gaya bu Petruk promosi.
[caption id="attachment_194970" align="aligncenter" width="300" caption="Dok.pri/BCRT/2010"]
Karena kesal lalu kang Gareng pergi ke warung di dekat pos Ronda kampung. Ternyata ada Bagong dan Petruk juga berkumpul di situ pada Ngopi. Mereka mengeluh istrinya sudah lupa jadwal menyediakan kopi sehingga mereka harus beli kopi di warung.
" Waduh, Petruk...sial! gara - gara istrimu sekarang aku hampir jadi Popeye tiap hari makan bayam dan parahnya lagi aku setiap malam tidur sendirian karena istriku asyik dengan manik- maniknya sampai aku ketiduran di sofa " Kata si Gareng dengan wajah nelangsa.