Minggu 27 Mei 2012, sejumlah 15 penari Remo memeriahkan acara car free day yang berlangsung tadi pagi di jalan Raya Darmo Surabaya. Tepatnya di halaman taman Bungkul.
Tari Remo ini adalah tari yang mengisahkan tentang kepahlawanan dan perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Sering kali dipentaskan untuk menyambut tamu resmi kenegaraan.
Seiring perkembangan kesenian banyak penari Remo adalah perempuan. Namun ketangkasan dan keluwesan gerak justru semakin memikat.
Gelang kaki yang berbunyi gemerincing seiring derap kaki dan gerak langkah penarinya menjadi ciri kekhasan Remo saat dipentaskan.
[caption id="attachment_190743" align="aligncenter" width="568" caption="dok.pribadi/BCRT/2012"][/caption]
Penari Remo dalam foto ini adalah penari binaan dari sanggar tari Rukun Mulyo di daerah Simorukun Surabaya. Mereka berusia 9 tahun hingga 16 tahun.
Mulai dari SD hingga SMU. Untuk latihan tampil dengan komposisi tari yang begitu apik ini mereka hanya butuh waktu dua hari ungkap ibu Tabita sebagai koreografernya sekaligus EO.
Sedangkan jadwal rutin latihan menari setiap hari Minggu dan jumat. Biayanya pun relatif sangat murah, anak - anak hanya membayar 25 ribu perbulan. Luarbiasa sekali dedikasi para pelatih tari tersebut untuk generasi muda.
Salah satu orang tua dari penari tersebut yakni ibu Sumarni ( 35 Tahun ) mengatakan bahwa anaknya yang bernama Anita memang sejak sekolah dasar sudah diikutkan kegiatan seni agar bisa melanjutkan warisan seni budaya Jawa timur khususnya tari daerah seperti Remo ini.
Sementara Ibu Tridayanti ( 34 tahun) yang juga ikut mendampingi anaknya bernama Abila yang berumur 9 tahun, ia mengaku bangga anaknya bisa menari tari tradisional.
Harapan kedua orangtua tersebut bahwa anak - anak lain perlu diperkenalkan untuk mencintai budaya sendiri agar tidak tergerus oleh derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Sebagai orangtua mereka merasa turut prihatin jika anak - anak kurang akrab dengan kekayaan seni dan tradisi derah asal mereka.
[caption id="attachment_190745" align="aligncenter" width="535" caption="dok.pribadi/BCRT/2012"]
Acara car free day memang selalu diwarnai berbagai atraksi yang menarik. Terlebih hari ini Jawa pos menyelenggarakan berbagai lomba dan pentas.
Selain kegiatan senam pagi bersama, yang rutin dilakukan oleh warga Surabaya bersepeda.Ada juga pentas musik dan berbagai kegiatan kampanye kesehatan dan cinta lingkungan hidup.
Tak heran bila masyarakat selalu mengikuti kegiatan ditaman Bungkul bertambah banyak dari hari hari sebelumnya.
[caption id="attachment_190748" align="aligncenter" width="608" caption="Dok.pribadi/BCRT/2012/Car Free Day,Minggu sd pukul 10:00 wib"]
Aktifis Mahasiwa dari FKM ( Fakultas Kesehatan Masyarakat ) UNAIR Surabaya, Rudi dan teman temannya juga memanfaatkan acara car free day ini dengan aksi anti rokok. Mereka membawa baki berisi jajan pasar dan PIN anti rokok untuk dibagikan pada pengunjung. Rupanya baki yang berisi jajan pasar, pin anti rokok ini dibagikan dengan cara yang unik. Cara menukarnya jika ada penonton dan peserta car free day yang mempunyai sisa rokok dalam sakunya langsung ditukarkan dengan aneka snack. Ternyata banyak juga para bapak yang menukarkan rokoknya, semoga berlanjut semangkatnya untuk berhenti merokok. [caption id="attachment_190749" align="aligncenter" width="608" caption="Dok.pribadi/BCRT/2012"]
[caption id="attachment_190752" align="aligncenter" width="608" caption="Dok.pribadi/BCRT/2012"]
Memang menyenangkan sekali bila bisa menikmati suasana pagi di jalan raya Darmo ini, tak ada satupun kendaraan bermobil yang lalu lalang.
Bahkan di tengah jualan ada juga kerumunan penonton yang juga menikmati atraksi topeng monyet. Wah si monyet pun tak mau kalah, dia merasa tinggal di Jawa Timur lalu pentas tari reog.
[caption id="attachment_190754" align="aligncenter" width="608" caption="Dok.prribadi/BCRT/2012"]
Car Free Day paling seru ya di sekitar taman Bungkul Raya Darmo. penasaran? datang saja ke Surabaya dan nikmati keramaian pagi dengan aneka kegiatan dan atraksi kesenian masih dalam rangka Ulang Tahun Kota Surabaya ke 719.
Salam santai dihari Minggu dan selamat berolahraga sepeda onthel yang menyehatkan badan.
Bidan Romana Tari
Pencinta Seni dan Budaya Indonesia
artikel terkait:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H